SURABAYA - Gara-gara kerap kali bermimpi bertemu dengan anaknya yang sudah tewas, Rita Muztahida melaporkan kasus yang menimpa almarhum pada SPKT Polda Jatim, Jumat (2/3/2018).
Pasalnya, korban yang diketahui bernama Muhammad Albar Mahendra (13) siswa di SMPN 3 Porong ini dinyatakan tewas dalam kecelakaan pada 12 Desember 2017 lalu. Namun dalam mimpi itu almarhum bercerita telah dianiaya 4 orang.
(Baca Juga: Jadi Korban Tabrak Lari, Seorang Pemotor Tewas)
Sebelumnya, sang ibu juga dapat cerita dari teman-teman korban bahwa pada saat kejadian, korban meminta tolong. Namun tidak mengatakan lokasi kejadian. Ini membuat Rita yakin bahwa anaknya tidak tewas akibat kecelakaan.
Rita Muztahida Laporkan Kasus Kecelakaan Anaknya ke Polisi (Syaiful Islam)
"Makanya saya bertekad ke sini (SPKT) meminta pertolongan kepada polisi. Saya meragukan kematiannya yang tidak wajar, dilihat dari sepeda motor yang utuh dan kondisi anaknya saat ditemukan," terang Rita yang didampingi relawan Garda Yudha Nusantara pada wartawan di Polda Jatim.
Menurut Rita, anaknya bukan hanya jatuh dari sepeda, tapi diduga ada yang mencelakai. Sebab pada tubuh korban terdapat luka bekas sayatan senjata tajam. Selain itu, sesuai surat hasil visum RSUD Sidoarjo, menyebutkan belum bisa menemukan kepastian akibat kematian.
"Karena tidak ada autopsi. Pada waktu operasi yang pertama, ada dokter muda yang menangani dia itu menyatakan, bahwa ini bukan jatuh dari sepeda tapi luka itu luka bacok," papar Rita.
(Baca Juga: Pemotor Tewas Tabrak Mobil yang Berputar Sembarangan)
Berbekal informasi dari dokter muda tersebut, dirinya mengumpulkan informasi mengenai kebiasaan almarhum di sekolah. Berdasarkan cerita dari teman dekat almarhum, korban kerap dipalak segerombolan anak.
"Kami berharap polisi segera menindaklanjuti laporan ini untuk mengungkap penyebab kematian anak ku," tukas Rita.
(Fiddy Anggriawan )