SEOUL – Mantan bakal calon Presiden Korea Selatan (Korsel), Ahn Hee-jung, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur Provinsi Chungcheong Selatan akibat tuduhan pelecehan seksual. Pria berkacamata itu diduga melakukan pelecehan seksual secara berulang kepada salah satu sekretarisnya.
Skandal itu terungkap lewat gerakan #MeToo yang tengah mewabah di dunia. Seorang perempuan menuduh Ahn Hee-jung melakukan pelecehan seksual terhadapnya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi pada Senin 5 Maret. Polisi pun langsung menyelidiki tuduhan itu dengan serius.
Pihak Ahn Hee-jung awalnya mengklaim bahwa hubungan seksual yang terjadi sudah sesuai kesepakatan atau konsensus. Namun, hanya beberapa jam kemudian setelah wawancara itu disiarkan, Ahn sendiri lewat Facebook mengaku bahwa pernyataan stafnya itu keliru. Ia berencana untuk mundur serta pensiun dari dunia politik.
“Deskripsi staf saya mengenai hubungan itu sebagai konsensus sangat keliru. Semuanya adalah salah saya,” tulis Ahn Hee-jung dalam akun Facebook, mengutip dari Reuters, Selasa (6/3/2018).
Membahas perilaku seksual merupakan hal yang tabu di Korea Selatan. Akan tetapi, dalam beberapa bulan terakhir, kampanye #MeToo memicu pengakuan dari para korban pelecehan seksual yang terjadi di berbagai bidang kehidupan, mulai dari industri hiburan, komunitas keagamaan, hingga dunia politik.
Korban yang bernama Kim Ji-eun itu melaporkan kasus yang menimpanya lewat siaran televisi JBTC. Sekretaris Ahn Hee-jung itu mengaku sudah dilecehkan berulang kali oleh bosnya. Setelah melihat kampanye #MeToo yang meluas, sang bos pun meminta maaf dan tidak lagi melakukan pelecehan seksual.
“Selama delapan bulan terakhir saya sudah mengalami pelecehan seksual setidaknya empat kali. Ia belum lama ini berbicara kepada saya mengenai #MeToo yang tengah booming dan tampaknya dia sangat gugup ketika melihat dan bertanya kepadaku, lalu meminta maaf,” ucap Kim Ji-eun.
Partai Demokrat langsung memecat Ahn Hee-jung sebagai kadernya. Ketua Partai Demokrat, Choo Mi-ae mengatakan, pelecehan seksual itu seharusnya tidak pernah terjadi. Sebagai informasi, Partai Demokrat adalah tempat Presiden Moon Jae-in bernaung sebelum menuju Gedung Biru.
Kasus tersebut sungguh di luar dugaan. Sebab, Ahn Hee-jung sempat dipandang sebagai politikus yang rendah hati, tidak macam-macam, serta punya kinerja yang baik. Pria berusia 52 tahun itu sempat digadang-gadang sebagai calon Presiden Korsel menggantikan Park Geun-hye pada 2016.
Karakternya yang mudah bergaul dan berkharisma serta masih berusia muda, membuatnya dijuluki sebagai Gubernur K-Pop. Para pendukung menyebutnya EXO dari Chungcheong Selatan, merujuk pada nama boyband terkenal Negeri Ginseng.
(Wikanto Arungbudoyo)