Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Diminta Waspadai Pergerakan Kelompok MCA yang Lain

Chyntia Sami Bhayangkara , Jurnalis-Selasa, 06 Maret 2018 |20:54 WIB
Polisi Diminta Waspadai Pergerakan Kelompok MCA yang Lain
Tim Siber Polri ungkap Kelompok The Familiy MCA (foto: Harits/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pengamat Intelijen Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habibi menyebut, pihak kepolisian harus mewaspadai keberadaan kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang lain, yakni MCA Solidaritas.

Ridlwan mengatakan, pada kelompok MCA tersebut terbagi kedalam dua kelompok lagi, yakni kelompok MCA yang memproduksi berita hoax dan kelompok MCA solidaritas. Kelompok MCA Solidaritas tersebutlah yang harus diawasi pergerakannya.

(Baca Juga: Pasca-Sindikatnya Terbongkar, MCA Mulai Serang Balik Polri di Twitter)

Pasalnya, orang yang tergabung dalam kelompok tersebut menyebarkan berita kebencian dan hoax atas dasar solidaritas dan berada di bawah sadar.

"Mereka ini terpengaruh oleh opini publik yang berkembang dan didapatkan dari hp. Bayangkan berapa banyak ribu orang yang mendapatkan broadcast Whatsapp saja contohnya, yanh berisi berita hoax kemudian dishare ulang ke grup lainnya. Semakin banyak orang yang terpengaruh pula dan akan melakukan hal sama," ujar Ridlwan dalam diskusi Redbons yang bertajuk "Membongkar Jaringan The Family MCA" di Ruang Redaksi Okezone, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).

Menurut Ridlwan, kelompok MCA Solidaritas tersebut memang lebih berbahaya dibandingkan dengan kelompok MCA yang aktif memproduksi ujaran kebencian maupun berita hoax. Hal tersebut lantaran, mereka mudah tersentuh dengan berita dari broadcast yang didapatkan. Padahal, berita tersebut tidak benar alias hoax.

Ridlwan pun mencontohkan, seorang pengguna smartphone yang mendapatkan broadcast berisi berita hoax dan ia merasa tersentuh, ia akan kembali menyebarkan isi broadcast tersebut. "Bayangkan jika dia punya 10 grup di hpnya, dia share ke grup tersebut yang berisi ratusan orang lalu mereka baca dan mereka share kembali. Ini efeknya akan berbahaya,"

Nantinya, semakin banyak berita hoax tersebut disebarkan maka semakin banyak orang yang membaca dan tersentuh atau terpengaruhi. Maka, sisi keamanan dan kenyamanan masyarakat menjadi terganggu.

(Baca Juga: Pimpinan MPR Minta Polri Tak Tebang Pilih Usut Kasus Hoax dan Ujaran Kebencian)

Lanjut Ridlwan, semakin banyak orang yang terpengaruhi maka misi yang dijalankan oleh orang-orang dalam kelompok MCA yang aktif memproduksi berita hoax untuk mengacaukan situasi pun akan berhasil.

"Mereka ini harus disadarkan. Karena, mereka ini tidak terstruktur dan jumlahnya sangat banyak. Bukan hanya polisi saja, tapi semua stakeholder harus segera melakukan tindakan untuk menyadarkan mereka," tuturnya.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement