JAKARTA - Pegawai PT Murakabi Sejahtera, Muhammad Nur alias Ahmad mengungkapkan adanya dugaan kode yang digunakan untuk menyamarkan uang panas proyek e-KTP. Uang tersebut disamarkan dengan menggunakan kode jenis-jenis minuman alkohol.
Berdasarkan kesaksian Ahmad, kode tersebut digunakan untuk menyamarkan uang panas proyek e-KTP yang diduga akan diberikan kepada orang-orang di senayan. Diduga, uang itu akan diberikan untuk anggota DPR.
Ahmad mengaku sempat mendengar adanya permintaan dari bosnya, Direktur Utama PT Murakabi Sejahtera, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo yang akan mengubah sebutan biru, kuning dan merah dengan nama jenis-jenis alkohol.
"Waktu itu terakhir Pak Irvanto (ngasih) kertas selembar, dia bilang ini buat senayan dan mengganti dengan kode-kode biru dan kuning dengan nama minuman (alkohol)," kata Ahmad saat bersaksi untuk terdakwa perkara korupsi proye e-KTP, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2018).
Ahmad membeberkan, awalnya Irvanto memberikan sejumlah uang kepada anak buahnya itu. Selanjutnya, setelah uang itu diterima Ahmad, Irvanto menunjukkan kertas selembar yang berisi sejumlah catatan yang uang dengan menggunakan kode minuman alkohol.
"Saya melihat agak sekilas, dia bilang sih pokoknya merah dengan Macwayer, kuning dengan Chivas Regal, dan biri dengan vodka. Ditulis Irvanto di kertas selembar," paparnya.
Tak sampai disitu, sambung Ahmad, Irvanto juga mencacat pembagian jumlah uang yang diduga untuk para fraksi di DPR. Sayangnya, Ahmad mengaku lupa dengan jumlah uang yang didugakan akan dibagikan ke tiga fraksi di DPR.
"Saya agak lupa. Saya enggak terlalui liat ada pembagian cuma kode - kode aja," pungkasnya.
Sebagaimana dalam dakwaan dua mantan pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto, ada tiga partai besar yang disebut menerima uang panas e-KTP. Tiga partai besar tersebut yakni, Partai Golkar sebesar Rp150 miliar, Partai Demokrat sebesar Rp150 miliar, dan untuk PDIP, sejumlah Rp80 miliar.
Namun demikian, ketiga partai tersebut disamarkan menggunakan kode warna. Warna merah sendiri ditujukan untuk PDIP, kuning untuk Golkar, dan biru untuk Partai Demokrat.
(Mufrod)