Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perbedaan Hacker dan Cracker, Kelompok Peretas Baik dan Jahat

Syaiful Islam , Jurnalis-Kamis, 15 Maret 2018 |18:59 WIB
Perbedaan <i>Hacker</i> dan <i>Cracker</i>, Kelompok Peretas Baik dan Jahat
A
A
A

SURABAYA - Para hacker meretas sebuah situs ada dua tujuan. Pertama hanya ingin mencoba kemampuannya bisa meretas situs tertentu atau tidak. Sedangkan tujuan kedua hacker tersebut ingin mengambil sesuatu atau merusak pada situs yang diretas.

"Tujuan hacker mereras situs ada dua yakni pertama mencoba kemampuan untuk bisa masuk ke rumah orang (situs)," terang Dosen Program Studi S1 Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Informatika Stikom Surabaya, Anjik Sukmaji, Kamis (15/3/2018).

Sedangkan tujuan yang kedua, sambung Anjik, para hacker akan mengambil sesuatu pada situs itu. Hal ini sudah mengarah pada pelanggaran karena mengambil sesuatu milik orang lain.

(Baca Juga: Retas Ribuan Situs, Hacker di Surabaya Klaim Punya 700 Anggota)

Peretas sendiri ada kelompoknya, sesuai dengan level tingkat kemampuan dan motivasi. Di mana kelompok ini ada golongan benar dan tidak. Kelompok yang benar bekerja pada pemerintah untuk menguji sistem keamanan pada instansi.

"Kelompok yang baik ini namanya hacker. Sementara kelompok yang jahat membobol atau mereras untuk kepentingan pribadi, ini namanya cracker," paparnya.

Ia menambahkan, dirinya sangat prihatin dengan adanya tiga mahasiswanya yang ditangkap tim cyber crime polda Metro Jaya terkait kasus meretas ratusan situs yang tersebar pada 44 negara. Diharapkan kejadian serupa tidak terulang.

(Baca Juga: 3 Mahasiswa Surabaya Nge-Hack Ribuan Situs di 44 Negara)

Seperti diberitakan, tiga hacker asal Surabaya ditangkap Tim Cyber Crime Polda Metro Jaya usai mendapat informasi dari FBI pada Minggu 11 Maret 2018. Ketiga pelaku itu masing-masing berinisial KSP (21), NA (21), dan ATP (21).

Belakangan diketahui mereka tercatat sebagai mahasiswa Stikom Surabaya semester 6. Mereka meretas ratus situs yang tercebar pada 44 Negara. Bahkan pelaku meretas situs milik FBI.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement