Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Usir 60 Orang Diplomat Rusia

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Senin, 26 Maret 2018 |21:04 WIB
AS Usir 60 Orang Diplomat Rusia
Bendera nasional Rusia (Foto: Gleb Garanich/Reuters)
A
A
A

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald John Trump, memerintahkan pengusiran 60 orang diplomat Rusia dari wilayah Negeri Paman Sam. Selain itu, pemerintah AS juga menutup Konsulat Rusia yang berada di Seattle.

“Pada 4 Maret, Rusia menggunakan racun tingkat militer dalam percobaan pembunuhan terhadap warga negara Inggris dan putrinya di Salisbury,” bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri AS, mengutip dari BBC, Senin (26/3/2018).

“Serangan semacam ini di wilayah sekutu kami, Inggris Raya, menyebabkan bahaya bagi nyawa tak berdosa yang tak terhitung jumlahnya dan menyebabkan tiga orang mengalami luka serius, termasuk seorang opsir polisi,” lanjut pernyataan tersebut.

Kemlu AS menyebut serangan itu merupakan pelanggaran serius terhadap Konvensi Penggunaan Senjata Kimia serta hukum internasional. Ada pun 60 orang diplomat yang akan diusir adalah 48 orang perwakilan di Kedutaan Besar Rusia di Washington, serta sisanya yang berada di Markas Besar PBB, New York.

Jerman, Prancis, dan Ukraina juga mengumumkan rencana untuk mengusir diplomat-diplomat Rusia dari negaranya. Pengusiran dilakukan setelah sejumlah pemimpin negara Uni Eropa (UE) sepakat mencurigai Rusia berada di peracunan Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, di Salisbury, Inggris.

Di tempat terpisah, empat negara di Balkan, Latvia, Lithuania, Estonia, dan Polandia, memanggil duta besar Rusia yang bertugas ke Kementerian Luar Negeri masing-masing. Belum ada penjelasan resmi mengenai pemanggilan keempat duta besar Rusia tersebut.

Sementara itu, sejumlah duta besar negara untuk UE melakukan pertemuan di Brussels, Belgia. Pertemuan dilakukan guna membahas langkah diplomatik apa yang akan diambil masing-masing negara terhadap Rusia.

“Keputusan ada di tangan negara-negara anggota, yang diselesaikan dalam kerangka kerja Uni Eropa, dengan keputusan pada tingkat nasional masing-masing negara,” ujar juru bicara Urusan Luar Negeri Uni Eropa.

Tidak semua anggota UE yang berjumlah 28 negara sepakat dengan pembalasan terhadap Rusia lewat pengusiran diplomat. Austria adalah salah satu contoh negara yang menolak cara balas dendam dengan mengusir duta besar atau diplomat-diplomat asal Rusia.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement