RAMALLAH – Pimpinan Biro Politik Hamas telah meminta Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk membawa Israel ke Mahkamah Kriminal Internasional menyusul penembakan yang menewaskan belasan warga Palestina dalam demonstrasi “Kepulangan Besar” di Gaza pada Jumat.
BACA JUGA: Liga Arab Akan Gelar Pertemuan Darurat Terkait Penembakan Warga Palestina di Gaza
Dalam pernyataan yang disampaikan Hamas, Ismail Haniyeh mendesak Ahmed Abul Gheit untuk meminta penyelidikan resmi atas pembunuhan sejumlah pengunjuk rasa damai oleh tentara Pasukan Pertahanan Israel.
Middle East Monitor, Rabu (3/4/2018) melaporkan, Haniyeh tampaknya tidak terlalu antusias dalam mencoba membawa masalah ini ke Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk agresi Israel. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat kemungkinan besar akan memveto resolusi seperti itu.
Pemimpin Hamas dan pejabat Liga Arab sepakat untuk tetap berhubungan dan melanjutkan diskusi tentang perkembangan terakhir di Palestina.
Insiden yang terjadi pada Jumat merupakan hari pertama dari demonstrasi “Kepulangan Besar” yang direncanakan berlangsung selama 45 hari. Demonstrasi tersebut akan mencapai puncaknya pada 15 Mei saat penduduk Palestina memperingati Nakba atau “bencana besar”, hari di mana Israel dibentuk di atas tanah penduduk Palestina dan memaksa ribuan warga Palestina mengungsi.
Pasukan pertahanan Israel menembaki para demonstran dengan amunisi hidup, peluru karet, dan gas air mata dalam demonstrasi Jumat dan menyebabkan 18 warga Palestina dan ribuan lainnya luka-luka.
BACA JUGA: Palestina Tuduh AS "Halangi" Pernyataan PBB Mengenai Pembunuhan Demonstran di Gaza
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Frederica Mogherini dan komunitas internasional telah mendesak dilakukannya penyelidikan atas penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan Israel tersebut. Namun, tuntutan tersebut ditolak oleh Tel Aviv.
(Rahman Asmardika)