JENEWA – Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia (HAM) mendesak Israel untuk memastikan pasukan keamanannya tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan terhadap demonstran Palestina di perbatasan Gaza-Israel. Desakan itu disampaikan seiring dengan bertambahnya korban jiwa dari bentrokan antara tentara pertahanan Israel (IDF) dan demonstran Palestina yang terjadi pekan lalu menjadi 20.
BACA JUGA: Israel Ancam Bereaksi Lebih Keras terhadap Demonstran Palestina
Juru bicara Komisi HAM PBB, Elizabeth Throssell mengatakan, penggunaan senjata api seharusnya menjadi pilihan terakhir. Penggunaan yang tak dapat dibenarkan dapat dianggap sebagai pembunuhan warga sipil yang disengaja, yang melanggar Konvensi Jenewa Keempat.
Sementara itu, Reuters Jumat (6/4/2018) melaporkan, seorang warga Palestina meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya dalam bentrokan yang terjadi pada demonstrasi “Kepulangan Besar” di perbatasan Gaza-Israel pekan lalu. Meninggalnya pria itu menambah jumlah korban dalam insiden itu menjadi 20 orang.
Ratusan warga Palestina telah tiba di daerah perbatasan pada Jumat, untuk demonstrasi yang diharapkan menjadi demonstrasi terbesar sejak hari pertama ketika sebagian besar korban jiwa terjadi.
BACA JUGA: Hamas Minta Liga Arab Seret Israel ke Mahkamah Kriminal Internasional
Puluhan ribu warga Palestina mengadakan protes enam pekan di tenda-tenda di sepanjang perbatasan berpagar di Jalur Gaza yang diblokade Israel. Demontrasi yang disebut sebagai ‘kepulangan besar’ itu akan mencapai puncaknya pada 15 Mei di hari yang dperingati sebagai nakba atau bencana di mana ratusan ribu warga Palestina terpaksa melarikan diri dari tanah mereka.
(Rahman Asmardika)