JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto membantah telah melobi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mendukung Joko Widodo di 2019 agar kasus korupsi Bank Century 'aman' dan tidak merambat ke Boediono.
Dugaan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, menanggapi pertemuan tertutup antara Wiranto dan SBY, beberapa waktu lalu.
"Itu dugaan, tuduhan atau apa? Kalau dugaan biar saja. Buktikan saja," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018).
Wiranto menegaskan, dugaan yang disampaikan anak buah Prabowo Subianto itu sebaiknya dibuktikan agar tidak menjadi kesalahpahaman. Ia pun enggan menanggapi dugaan tersebut apabila tidak didasarkan pada bukti yang kuat.
"Kalau tuduhan, buktikan apa ada rekaman, apa ada yang melaporkan. Kalau dugaan macam-macam. Enggak usah kita menanggapi dugaan orang. Pusing nanti," jelas menteri dari Partai Hanura itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Waketum Gerindra Ferry Juliantono menduga pertemuan antara Wiranto dan SBY membahas perkembangan kasus korupsi Bank Century yang menyeret nama Boediono, yang saat itu menjadi Wakil Presiden SBY.
Dia menduga Wiranto melobi mantan Presiden ke-6 tersebut supaya Demokrat mendukung Jokowi dan kasus tersebut 'aman.' Meskipun SBY tak terbukti terlibat dalam kasus Century, namun sosoknya dekat dengan Boediono.
"Itu kali ingin ditetapkannya Pak Boediono jadi tersangka. Jadi Pak Wiranto mungkin memberitahu perkembangan ke Pak SBY. Atau juga pak Wiranto menyandera Pak SBY, kalau gitu Demokrat dukung Pak Jokowi saja. Pasti kurang lebih itu," ujar Ferry di FX Sudirman, Jakarta, Kamis 19 April 2018.
(Mufrod)