JAKARTA - Ketua Komisi V Fary Djemy Francis menemui pengemudi ojek online (ojol) yang berdemo di depan Gedung DPR RI. Fary menemui ribuan massa setelah beraudiensi dengan beberapa perwakilan daerah pengemudi ojol
Menggunakan pengeras suara yang berada di mobil orator, politikus Partai Gerindra ini berjanji akan menyempaikan beberapa poin kepada pemerintah setelah mendengar keluh-kesah pengemudi ojek berbasis aplikasi online itu.
“Pertama kita akan menyampaikan dan mendorong kepada pemerintah dalam mengatur regulasi terhadap roda dua,” ujar Fary di hadapan massa.

Kedua, sambung Fary, Komisi V bakal meminta pemerintah membuat aturan yang jelas antara aplikator dengan mitra. Aturan itu agar aplikator tidak semena-mena terhadap para pengemudi.
Poin ketiga berkaitan dengan tarif yang dikeluhkan para pengemudi. Nantinya Komisi V akan membuat aturan yang memperhatikan kesejahteraan para pengemudi. “Teman-teman merasa bahwa tarif ini diatur oleh aplikator ini masih sangat tidak memberikan kesejahteraan, tidak memberikan kelayakan terutama pada pengendara ojek online,” tutur Fary.
(Baca juga: Demo Ojek Online, Ini Rekayasa Lalu Lintas Jika Massa Tutup Jalan Depan DPR)
Merespons hal itu, massa meminta bukti secepatnya atas ucapan Ketua Komisi V DPR RI itu. “Kami minta bukti. Buktikan, buktikan!,” seru massa. Fary pun menegaskan bahwa DPR akan merespons cepat dengan segera melakukan rapat dengan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Perhubungan.

Saat audiensi dengan Komisi V DPR, salah satu perwakilan driver online dari Forum Peduli Transportasi Online Indonesia, Krisna mengatakan, permasalahan yang saat ini dihadapi driver ojek online salah satunya terkait sikap perusahaan aplikator, yaitu Go-Jek dan Grab yang tidak jelas terhadap para pengemudi. Para driver mengeluhkan soal kewajiban menerima pesanan penumpang.
Ia mengatakan, sebetulnya kontrak antara pengemudi dengan pembuat aplikasi saat ini hanyalah mitra. Oleh karena itu, para pengemudi seharusnya tidak diwajibkan untuk mengambil order penumpang.

(Baca juga: Kendaraan Taktis Siaga Amankan Demo Ojek Online di Gedung DPR)
Krisna mengatakan, aplikator tersebut sangat berperan besar dalam penentuan tarif. Namun, justru mereka saat menurunkan tarif per kilometernya tanpa persetujuan para mitra yaitu pengemudi.
(Qur'anul Hidayat)