SUMUR minyak tradisional di Dusun Kamar Dingin, Gampong (Desa) Pasir Puteh, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, meledak dan menyemburkan api hingga 100 meter. Sedikitnya 18 orang tewas dan 42 lainnya luka-luka dalam tragedi tersebut.
"Ada beberapa rumah yang juga terbakar," kata Juru Bicara Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto di Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Menurutnya 18 korban tewas masing-masing mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya hingga 70 persen.
Identitas 18 korban meninggal dunia adalah Nazarullah (30), Sita Rahya, Era M Sidik (32), Siti Hafizah (70), Riski Ardiansyah semuanya warga Pasir Putih. Kemudian Afrizal alias Doyok (35) warga Punti Payong, Ranto Peureulak, Mak Wen (55), Dedi Syahputra (29) dan Nini Abdul Wahab (32), Putra Zubir, warga Bhom Lama, Ranto Peureulak.
Selanjutnya Eridansyah, warga Alue Dua dan Sudaryono, warga Alue Bate, Ranto Peureulak. M.Rafi, Muklis, M.Fariz, Riskal, Al Husairi (21) dan Adnan Saputra (30).
(Baca juga: Identitas Korban Tewas dan Luka-Luka Akibat Meledaknya Sumur Minyak di Aceh Timur)
Selain 18 orang tewas, 42 orang yang berada sekitar lokasi ledakan mengalami luka-luka dan dirawat di beberapa rumah sakit di Aceh Timur. Lima lainnya dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh karena mengalami luka serius.
Lokasi ledakan sumur minyak di Pasir Putih, Ranto Peureulak, Aceh Timur (Rahmad/Antara)
Lima rumah sekitar sumur minyak tersebut ikut terbakar akibat kena semburan api masing-masing milik Siti Hafizah (70), Zainabah (85), Ridwan Hutabarat (40), Maryani (60), Muhammad Yanis (45).
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Misbahul Munauwar mengatakan, ledakan sumur minyak di Jalan Pendidikan, Dusun Kamar Dingin, Pasir Putih terjadi pada dini hari. “Ledakan dari sumur minyak tersebut mengakibatkn semburan api setinggi 100 meter,” ujarnya.
(Baca juga: Sumur Minyak di Aceh Timur Meledak Semburkan Api 100 Meter)
Ledakan diduga terjadi saat berlangsungnya pengeboran. Sumur minyak itu diperkirakan kedalamannya hingga 250 meter. Usai dibor, ada kelebihan minyak mentah yang menyembur.
Jenazah korban ledakan sumur minyak di Pasir Putih, Ranto Peureulak, Aceh Timur (Istimewa)
Akibat kelebihan produksi tersebut banyak masyarakat mengumpulkan minyak di sekitar sumur itu. Mereka mengambil minyak lalu menampungnya dalam drum. Sekira pukul 01.30 WIB, tiba-tiba muncul percikan api di sekitar sumur bor tersebut, yang seketika langsung menyambar dan meledak.
Selain menelan korban jiwa dan rumah, puluhan warga di sekitar lokasi ledakan harus mengungsi karena sumur yang meledak masih menyemburkan api dan belum bisa dipadamkan.
Ini bukan kali pertama sumur minyak meledak. Pada Kamis 14 November 2014 malam, sumur minyak di Gampong Mata Ie, Ranto Peureulak, Aceh Timur juga pernah meledak yang menyebabkan 13 orang luka-luka. Ledakan terjadi saat proses pengeboran berlangsung.
Lokasi ledakan itu berada di area bekas Asamera Oil, perusahaan asal Kanada yang dulu pernah menguasai sumur-sumur minyak di Ranto Peureulak. Asamera pernah berjaya selama tiga dekade sejak 1961, sebelum gulung tikar meninggalkan sumur-sumur bekas eksploitasi di sana.
Bekas area yang ditinggalkan perusahaan itu diyakini masih menyimpan sisa-sisa minyak bumi. Maka warga pun memanfaatkannya dengan melakukan pengeboran dengan cara tradisional. Mereka menyedot minyak mentah lalu mengolahnya secara manual kemudian dijual. Ini jadi lahan rezeki bagi warga sekitar.
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengakui bahwa tambang minyak yang digali warga di Pasir Putih adalah ilegal, tapi pihaknya tidak menutup sumur itu karena alasan hajat hidup rakyat. “Itu merupakan ladang pencarian masyarakat," ujarnya.
Ledakan sumur minyak di Aceh Timur (Istimewa)
Polri juga menegaskan bahwa tambang minyak yang meledak itu tak memiliki izin, tapi pemerintah dilema untuk melarangnya warga menimba minyak di sana. "Kalau dilarang, nanti dibilang pemerintah terlalu keras, padahal ini membahayakan,” ujar Setyo Wasisto.
Polri, kata dia, akan memanggil tenaga ahli untuk menyelidiki penyebab ledakan sumur minyak tersebut. Penyelidikan akan dilakukan bersama Pertamina dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
(Baca juga: Kronologi Meledaknya Sumur Minyak di Aceh Timur)
"Tetap ingin mendatangkan ahli dari Pertamina. Mereka ahli perminyakan. Ini sumur tua, seperti daerah Blora, Cepu, ada sumur yang ditarik oleh orang dengan tali. Supaya keluar minyaknya, Itu tidak ada izinnya alias illegal."
Untuk mengantisipasi ledakan serupa, Setyo mengatakan, pihaknya akan mendata sumur-sumur minyak yang dikelola masyarakat.
(Salman Mardira)