Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kepala BIN Minta Takmir Masjid Bentengi Tempat Ibadah dari Paham Radikal dan Politik Praktis

Taufik Budi , Jurnalis-Sabtu, 28 April 2018 |23:21 WIB
Kepala BIN Minta Takmir Masjid Bentengi Tempat Ibadah dari Paham Radikal dan Politik Praktis
Kepala BIN, Budi Gunawan saat salat di Masjid Agung, Jawa Tengah. (Foto: Ist)
A
A
A

SEMARANG -  Kepala BIN Budi Gunawan bersilaturahmi dengan ulama dan takmir masjid se-Jawa Tengah di Masjid Agung, Semarang, Jawa Tengah (MAJT), Sabtu 28 April 2018. Dalam acara tersebut,  pria yang akrab disapa BG itu mengapresiasi serta menghargai setinggi-tingginya peran positif yang selalu diberikan oleh para ulama dan takmir masjid dalam merawat prinsip kebhinekaan selama ini.

"Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya untuk para ulama, kiai serta para takmir masjid yang konsisten merawat prinsip kebhinekaan selama ini, " ujar purnawirawan jenderal bintang satu itu.

BG menegaskan, dalam perjalanan sejarahnya, masjid telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia, baik fisik maupun fungsi dan perannya.

Kepala BIN.

"Di masa Rasulullah, masjid memang memiliki multifungsi, baik sebagai tempat ibadah juga tempat menimba ilmu sehingga syiar dakwah Islam bisa mencapai titik kejayaan penjuru dunia kala itu, " ujarnya.

(Baca juga: Silaturahmi dengan Takmir Masjid Se-Jateng, Kepala BIN: Masjid Harus Jadi Pilar Ketahanan Umat)

Oleh karena itu, BG berharap dengan tumbuhnya masjid yang kian banyak diharapkan berfungsi seperti yang diajarkan Rasulullah.

"Yang saya khawatirkan, masjid disinyalir disalahgunakan oleh oknum menjadi tempat pengajaran dan penyebaran paham radikalisme sebagai bibit terorisme. Apalagi di alam demokrasi seperti sekarang ini, " kata BG.

BG menekankan, agar para takmir masjid menjadi garda terdepan membentengi tempat ibadah dari paham radikal maupun politik praktis. "Jangan jadikan masjid sebagai tempat penyebaran ujaran kebencian,  apalagi kini sudah memasuki tahun politik.  Jangan NKRI apapun konsekuensinya,  situasi konflik karena ujaran kebencian yang terjadi di Timur Tengah,  jangan pernah terjadi di Indonesia, " tutup BG.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement