"Sesuai SOP kita, kalau ada peserta ujian yang sakit disiapkan tim medis. Tiga orang medis yang datang menunggu sampai satu jam di depan toilet. Mereka mendengar IRF merintih dan menumpahkan banyak air dari bak," ujar Ishaq.
(Baca juga: Sebelum Dibuang, Yuni Sembelih Bayi yang Baru Dilahirkannya)
Saat keluar dari ruangan, IRF disebut dalam keadaan basah kuyup. Wajahnya pucat dan ada bercak darah di badan. Dia ngotot ingin kembali ikut ujian, namun oleh tim medis tidak dibolehkan. Aturannya, peserta yang sakit harus diperiksa di rumah sakit sebelum mendapatkan rekomendasi dokter.
Tim medis yang curiga sempat memeriksa toilet tapi tidak menemukan apa-apa di sana. IRF dibawa ke RS Unhas dengan ambulans. Baru setengah jam kemudian seorang petugas kebersihan kampus menemukan bayi malang itu di dalam toilet yang sama.
"Ternyata bayi itu dimasukkan ke dalam tangki air toilet siram. Setelah koordinasi dengan tim pengawas, petugas medis dihubungi kembali untuk mengambil. Bayi dibungkus kain seadanya," Ishaq menceritakan.