"Menurut keterangan tim medis kami, ketika bayi itu tiba di UGD, peserta ujian berinisial IRF ada di ruangan yang sama. Dia langsung mengakui bahwa itu anaknya," Ishaq melanjutkan.
Ishaq menyatakan peristiwa ini di luar kontrol panita SBMPTN. Panitia tidak bisa mengecek satu per satu untuk memastikan kondisi kesehatan peserta. Panitia hanya bisa menyediakan tim medis untuk menangani hal di luar perkiraam seperti kondisi ini.
Unhas menyerahkan kasus ini kepada kepolisian untuk diselidiki lebih lanjut. Soal status IRF, dipastikan tidak lulus SBMPTN karena tidak mengikuti salah satu sesi ujian.
"Tim medis tidak memberi rekomedasi dia untuk kembali ujian, karena lebih mengutamakan penyelamatan jiwanya. Secara umum kejadian ini tidak mengganggu proses SBMPTN," kata Ishaq.
(Qur'anul Hidayat)