Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Amerika Sebut Singapura di Malaysia, Picu Keriuhan di Sosial Media

Antara , Jurnalis-Rabu, 13 Juni 2018 |09:40 WIB
Amerika Sebut Singapura di Malaysia, Picu Keriuhan di Sosial Media
Foto: Reuters
A
A
A

SINGAPURA - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat keliru menyebut Singapura bagian dari negara Malaysia. Hal tersebut termuat dalam catatan sehubungan dengan temu puncak Korea Utara-AS pada Selasa dan disiarkan di lamannya, memicu tanggapan mengejek di medan gaul.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Selasa untuk temu puncak pertama pemimpin musuh lama itu di hotel di negara kota Singapura.

Kesalahan itu muncul dalam salinan paparan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Senin. Salinan itu menyebut tempat tempat tersebut "JW Marriott, Singapura, Malaysia". Kesalahan itu kemudian diperbaiki dengan menghapus kata Malaysia.

 Warga AS Keturunan Korea Saksikan Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un

"Yah, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat masih berpikir Singapura berada di Malaysia," kata pengguna Twitter @BrioS_BRxV.

"Baru 53 tahun dan perpisahan buruk," katanya.

Pulau Singapura pernah menjadi bagian dari Malaysia tapi kemudian berpisah secara sengit pada 1965, mengaburkan diplomatik dan perekonomian selama bertahun-tahun.

"Trump merencanakan memfasilitasi temu puncak penyatuan kembali Malaysia-Singapura segera?" kata pengguna Twitter lain, @boblskee.

 Warga AS Keturunan Korea Saksikan Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un

Surat kabar Star Malaysia melaporkan kesalahan itu di Facebook-nya dengan judul "Bagaimana menyinggung orang Singapura dan warga Malaysia pada saat bersamaan".

Muatan itu dibagikan hampir 700 kali dan menarik hampir 300 tanggapan.

"Amerika Serikat harus kembali ke sekolah," kata pengguna Facebook Jimi Leong.


(Widi Agustian)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement