Peringatan dari Tokyo dan Beijing
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara kepada Trump setelah pertemuan di Singapura. Ia menyebut ada makna besar di balik konfirmasi Kim untuk menyelesaikan denuklirisasi.
Bagaimanapun, pemerintahan Jepang di Tokyo, memperingatkan, meski Korut berjanji menghentikan program nuiklir, belum ada langkah nyata yang diambil oleh Kim.
Jepang menyatakan belum akan menarik pasukan mereka dari persiapan perseteruan militer.
Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, mengatakan pemerintahnya menganggap penting latihan gabungan antara AS dan Korsel.
Ia berkata, kehadiran pasukan militer AS di Korsel penting untuk menjaga stabilitas Asia Timur.
"Terserah kepada AS dan Korsel untuk memutuskan kelanjutan operasi gabungan mereka. Kami tak berniat mengubah latihan militer bersama AS," ujar Onodera.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mendeskripsikan pertemuan Kim dan Trump sebagai dialog yang berimbang antarpihak.
Namun Yi menambahkan, "tak ada satu orangpun akan meragukan peran unik dan penting yang dimainkan China: peran yang akan terus berlanjut".
Media massa milik pemerintah China menyebut pertemuan di Singapura sebagai langkah baru, namun "tak ada yang berharap KTT setengah hari itu dapat menyelesaikan perbedaan dan menghapus ketidakpercayaan mendalam antara dua musuh lama".
(Fiddy Anggriawan )