Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korban Penyakit Misterius di Kedubes AS di Kuba Bertambah

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 29 Juni 2018 |15:28 WIB
Korban Penyakit Misterius di Kedubes AS di Kuba Bertambah
Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba. (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, masalah kesehatan di Kedutaan Besar AS di Kuba telah masih terus berlanjut dan telah menjangkiti setidaknya seorang lagi. Dengan jatuhnya korban baru, jumlah total orang yang telah terkena dampak penyakit misterius itu bertambah menjadi 26 orang.

Dalam pernyataanya, departemenluar negeri AS mengatakan, kasus terbaru dan satu kasus lainnya yang dikonfirmasi pada 21 Juni diketahui melibatkan efek kesehatan yang serupa dengan yang dilaporkan oleh anggota komunitas diplomatik AS lainnya di Havana. Ini merupakan kasus pertama yang ditemukan dan dikonfirmasi sejak Agustus tahun lalu.

BACA JUGA: 16 Diplomat AS Alami Gangguan Pendengaran di Kuba

Para ahli dari AS masih belum mengetahui siapa atau apa yang berada di balik penyakit misterius yang menyebar sejak akhir 2016 itu. Pejabat Kuba yang juga melakukan penyelidikan mereka sendiri telah membantah terlibat dalam penyebaran penyakit itu dan menyatakan tidak memiliki informasi mengenai penyebabnya.

Pernyataan departemen luar negeri AS yang dilansir Reuters, Jumat (29/6/2018) mengatakan, dua kasus yang dikonfirmasi bulan ini berasal dari kejadian tunggal pada akhir Mei di mana kedua korban berada di lokasi. Tahun lalu, AS mengurangi jumlah staf diplomatiknya di Kuba menyusul munculnya penyakit misterius tersebut.

AS juga menuding Kuba sebagai negara tuan rumah setidaknya bertanggungjawab atas keamanan para diplomat AS. Sebagai respons atas insiden penyakit misterius ini, pada 2017 AS mengusir 15 diplomat Kuba.

BACA JUGA: AS Usir Sejumlah Staf Kedubes Kuba, Kenapa Ya?

Menurut pejabat departemen luar negeri AS, Gejala yang diderita oleh mereka yang terkena penyakit itu di antaranya: hilangnya pendengaran, tinnitus, vertigo, sakit kepala dan kelelahan. Gejala-gejala tersebut konsisten dengan “cedera otak ringan.”

Penyakit itu tidak hanya mempengaruhi staf diplomatik AS. Pada April, Kanada menyatakan akan menarik semua keluarga diplomatnya di Kuba setelah adanya informasi dari spesialis medis mengenai cedera otak jenis baru di negara yang terkenal dengan cerutunya itu.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement