MAKASSAR - Hingga hari ke-empat pasca karamnya KM Lestari Maju di perairan Kepulauan Selayar, Tim SAR Gabungan terus melakukan upaya pencarian terhadap satu balita berusia antara 7 hingga 11 bulan bernama Aditya ikut dalam kapal tersebut.
Hingga saat ini balita tersebut belum diketahui keberadaannya. Aditya menjadi target operasi pencarian tim penyelam dari SAR gabungan.
Kepala Humas Basarnas Kantor SAR Makassar Ade Hamsidar mengatakan saat ini tim penyelam fokus melakukan upaya pencarian satu korban balita yang belum ditemukan. Dalam pencarian ini 6 tim penyelam menyisir dasar laut sedalam 15 meter di perairan sekitar lokasi karamnya KM Lestari Maju untuk mencari balita asal Kabupaten Takalar itu.
Keluarga Korban KM Lestari Maju Masih Menunggu di Posko Aduan Pelabuhan Bira (foto: Antara)
"Kami berusaha semaksimal mungkin dalam mengerahkan seluruh kemampuan kami. Ada 6 Tim penyelam gabungan diturunkan mencari satu korban yang masih dalam pencarian yaitu Aditya umur 1 tahun," kata Hamsidar kepada Okezone saat dihubungi, Jumat (6/7/2018).
Sementara kakak angkat Aditya, bernama Adrian (13) menjelaskan, mereka sekeluarga berangkat dari rumahnya di Dusun Rita, Desa Bontokanang, Galesong Selatan Kabupaten Takalar pada Selasa 3 Juli lalu.
"Kami berangkat menuju terminal Mallengkeri Makassar dengan tujuan Kabupaten Selayar. Namun kapal yang kami tumpangi dari Pelabuhan Bira Bulukumba ke Kabuapaten Selayar karam saat dalam perjalanan," ungkap Adrian.
Adrian menambahkan, saat itu dirinya bersama keluarga berangkat sekira pukul 10.00 Wita pagi itu bersama Jumriati (47), Fitriani Ningsih (26) dan tiga adiknya yakni Anggelina Putri (9) dan Khaedir (3) dan Aditya.
Menurut Adrian, saat kapal karam mereka sempat turun dari atas kapal menuju perahu karet untuk menyelamatkan diri. Perahu rencananya akan berlabuh di pesisir pulau terdekat untuk mengevakuasi para penumpang.
Namun, nenek Aditya Jumriati, menitipkan sang bocah ke salah seorang nelayan sebelum naik ke perahu karet. "Namun setelah beberapa orang naik kapal tersebut tiba-tiba dihantam ombak besar. Seluruh penumpang terjatuh," katanya.
Nahas sang ibu, yakni Fitiriani bersama dua adiknya yang lain Anggelina Putri (9) dan Khaedir (3) ikut terjatuh dan ditemukan tewas tenggelam lantaran tak menggunakan jaket pelampung saat di atas perahu karet.
Ketiga jenazah telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Takalar. Dalam kejadian ini Adrian bersama nenek angkatnya Jumriati selamat. Sementara anak bungsu Aditya hingga saat ini belum ditemukan.
"Hingga sekarang belum diketahui keberadaanya pak," kata Adrian.
(Fiddy Anggriawan )