Awal bulan ini, House of Commons dengan suara bulat membuat mosi untuk mengakui kejahatan terhadap Rohingya sebagai tindakan genosida.
Pada 2015, Suu Kyi menjadi Penasihat Negara Myanmar, kepala administrasi sipil de facto negara itu, setelah Myanmar mengadopsi demokrasi.
Sejak tahun lalu, setidaknya 700.000 warga Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar setelah militer melancarkan operasi brutal sebagai tanggapan atas serangan kelompok militan Rohingya.
Suu Kyi telah menghadapi tekanan internasional untuk mengutuk dugaan tindakan brutal tentara Myanmar. Namun, dia menolak melakukannya.
Terakhir kali dia berbicara kepada BBC pada April 2017, dia berkata: "Saya kira tidak ada pembersihan etnis yang terjadi. Saya pikir pembersihan etnis adalah kata yang terlalu kuat untuk digunakan atas apa yang terjadi."
(Rahman Asmardika)