Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

56 Siswa Sayat Tangan Sendiri, Orangtua Diminta Awasi HP Anak Secara Rutin

Banda Haruddin Tanjung , Jurnalis-Kamis, 04 Oktober 2018 |11:24 WIB
56 Siswa Sayat Tangan Sendiri, Orangtua Diminta Awasi HP Anak Secara Rutin
Ilustrasi Smartphone (foto: Reuters)
A
A
A

PEKANBARU - Pasca terkuaknya kasus 56 siswa menyayat diri, Dinas Pendidik (Disdik) Pemkot Pekanbaru melakukan pemanggil semua orangtua atau wali murid. Ini dilakukan untuk mencari solusi agar ke depannya, kasus serupa tidak terulang lagi.

"Kita sudah melakukan pemanggilan kepada orangtua maupun wali murid terkait kasus penyanyatan itu. Kita tidak mau kasus ini terulang lagi, harus dicari jalan ke luarnya," ucap Kepala Disdik Pemkot Pekanbaru, Jamal Maladi kepada Okezone, Kamis (4/10/2018).

(Baca Juga: Semua Siswa yang Sayat Tangan Dikenal Baik dan Berprestasi)

Ilustrasi Medsos di HP (foto: Shutterstock)Ilustrasi Medsos di HP (foto: Shutterstock) 

Dia memaparkan, peran orangtua ataupun wali murid sangat dibutuhkan dalam pengawasan. Apalagi, sebagian waktu anak-anak dihabiskan di luar sekolah.

Dalam pertemuan itu, Jamal menekankan, penggunaan telepon pintar yang dipakai anak harus diawasi dengan ketat. Dia meminta handphone anak harus diperiksa secara rutin karena saat ini semua anak sudah memiliki atau berinterakasi di media sosial (medsos).

"Dengan perkembangan zaman saat itu, mereka tidak mungkin dibatasi menggunakan smartphone. Kita saja ujian sekarang sudah berbasis internet. Jadi tinggal bagaimana kita mengawasinya,"imbuhnya.

Kepada sekolah di seluruh Kota Pekanbaru, Dinas Pendidikan sudah mengintruksikan agar lebih rutin melakukan razia terhadap handphone siswa. Mengingat beberapa lalu itu juga ditemukan dalam handphone siswa ada video porno.

"Kita minta razia HP semakin ditingkatkan," imbuhhya.

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru juga sudah memberikan surat edaran agar pihak sekolah merazia makanan dan minuman yang tidak sehat. Mengingat sebelumnya heboh bahwa salah satu prilaku mereka menyayat tangan karena mengkonsumsi minuman berenergi.

"Tanpa menyebutkan mereknya, saya minta minuman dan makanan yang tidak layak untuk anak tidak dijual di kantin," pungkasnya.

(Baca Juga: 56 Siswa Siswa Sayat Tangan, Disdik Pekanbaru Minta Sekolah Periksa Kantin) 

Seperti diketahui beberapa waktu lalu sejumlah siswa SMP 18 Pekanbaru ketahuan menyayat diri dengan benda tajam. Mereka menyayat tangan dengan pecahan kaca dan jarum pentul karena terobsesi video yang menyebar di grup media sosial, facebook, Instagram dan WhatsApps.

Prilaku menyimpang itu menurut siswa dilakukan karena mengalami banyak masalah. Sejumlah siswa mengaku setelah menyayat diri mereka merasa puas walau fisik mereka merasa sakit karena terluka akibat sayatan. Namun para siswa itu mengaku menyesal.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement