JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan adanya tindakan kekerasan yang dialami seorang guru oleh siswa-siswanya di SMK NU 02 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Video singkat itu pun viral setelah diunggah akun gosip melalui Instagram. Dalam video yang beredar di media sosial ini, terlihat seorang guru yang memegang buku berada dalam kepungan siswa. Dengan posisi siap memukul seorang siswa maju dengan mendorong tangan guru hingga berlanjut ke pengeroyokan.
"Prinsipnya siapa pun pelakunya, kekerasan tidak dibenarkan. Sejatinya dunia pendidikan steril dari kekerasan dan anak memiliki hak untuk dilindungi dari kekerasan tersebut," ujar Komisioner KPAI, Jasra Putra saat dihubungi Okezone, Senin (12/11/2018).
KPAI akan mengecek peristiwa tersebut dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengambil sikap agar peristiwa serupa tak terjadi kembali ke depannya.
Jasra juga menyayangkan bila benar pengeroyokan murid terhadap gurunya itu hanyalah merupakan guyonan atau candaan saja. Menurut Jasra, dari video yang ia lihat sama sekali tidak ada unsur bercandanya.

"Kalau kita lihat dalam video yang beredar tentu tidak masuk dalam kategori bercanda," tutur Jasra.
Ia pun menggolongkan peristiwa ini sebagai bullying yang ada di dalam sekolah.
"Dalam konteks pembelajaran bukan sedang memainkan seni peran sebuah drama teater," kata Jasra.
Sebelumnya, akibat viral video tersebut, Kepala Sekolah SMK NU 03 Kaliwungu, Muhaidin langsung membuat pernyataan tertulis. Dalam pernyataannya, Muhaidin menjelaskan peristiwa itu terjadi hari Kamis 8 November 2018 lalu saat pelajaran kelas X TKR antara jam keempat sampai kedelapan, pukul 09.15 WIB sampai 13.20 WIB. Saat itu siswa sedang belajar Gambar Teknik Otomotif yang diampu guru bernama Joko Susilo.
(Baca Juga : Ini Kronologi Video Viral Guru Dikeroyok Siswa di SMK NU Kendal)
"Pada jam 13.00 menjelang berakhirnya jam pelajaran tersebut, anak-anak ramai bercanda, ada yang saling melempar kertas, dan salah satu kertas tersebut ada yang mengenai Pak Joko," kata Muhaidin dalam surat pernyataannya.
"Beberapa anak maju ke depan kelas untuk bercanda (guyonan) dengan harapan Pak Joko tidak marah-marah karena pada dasarnya Pak Joko adalah guru yang suka bercanda dengan anak-anak pada saat pembelajaran," jelasnya.
(Baca Juga : Polisi Selidiki Video Viral Guru Dikeroyok Siswa SMK di Kendal)
(Erha Aprili Ramadhoni)