Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tewas di Pulau Terlarang, Jasad Turis AS Masih Belum Bisa Dievakuasi

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 23 November 2018 |10:36 WIB
Tewas di Pulau Terlarang, Jasad Turis AS Masih Belum Bisa Dievakuasi
John Allen Chau tewas dihujani panah penduduk lokal saat mendatangi pulau Sentinel Utara di Teluk Benggala, India. (Foto: Instagram)
A
A
A

PORT BLAIR – Pihak berwenang India mengatakan bahwa mereka mungkin membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengevakuasi jasad turis Amerika Serikat (AS) yang tewas dihujani panah oleh suku asli di pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman, Teluk Bengala.

Turis yang diidentifikasi sebagai John Allen Chau asal Alabama, AS itu mengunjungi Pulau Sentinel Utara pada 16 November meski pihak berwenang telah melarang orang-orang untuk mengunjungi pulau tersebut. Suku Sentinel yang tinggal di sana benar-benar terputus dari peradaban dan jumlahnya hanya tersisa antara 50 sampai 150 jiwa.

Chau tewas diterjang panah suku lokal saat menjejakkan kakinya di pulau, menurut keterangan salah seorang nelayan yang membawanya ke sana, penduduk setempat sempat terlihat mengikat leher Chau dan menyeret tubuh pria berusia 27 tahun itu pergi. Jasad Chau baru ditemukan di pantai pulau pada 20 November, tetapi belum bisa dievakuasi dari sana.

BACA JUGA: Kunjungi Pulau Terlarang, Turis Asal AS Tewas Dipanah Penduduk Lokal

Kepala polisi setempat, Dependra Pathak mengatakan bahwa pihak berwenang telah mengirim helikopter ke daerah itu dan kemudian sebuah kapal untuk mengidentifikasi di mana insiden itu terjadi.

"Kami menjaga jarak dari pulau itu dan belum dapat menemukan mayat tersebut. Mungkin diperlukan beberapa hari lagi dan ... (pengintaian) dari daerah itu," tambah Pathak sebagaimana dilansir AFP, Jumat (23/11/2018).

Polisi telah melibatkan para ahli lapangan termasuk antropolog India, dan petugas kesejahteraan kesukuan dan kehutanan untuk membantu mereka mengatasi situasi.

"Kami harus berhati-hati bahwa kami tidak boleh mengganggu mereka atau habitat mereka dengan cara apa pun. Ini adalah zona yang sangat sensitif dan proses evakuasi akan memakan waktu," kata Pathak.

Polisi India mengatakan sebuah kasus pembunuhan Chau telah didaftarkan terhadap anggota suku yang "tidak dikenal" dan telah menahan enam nelayan dan satu orang lain yang diduga membantu Chau pergi ke pulau itu.

Pihak berwenang mengatakan salah satu tujuan penangkapan adalah "efek demonstratif, sehingga seluruh dunia dan penduduk setempat tahu bahwa tidak ada yang boleh pergi ke sana".

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement