Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jadi Korban Begal, Cerita Imran Sebelum Potongan Tangannya Ditemukan Warga

Herman Amiruddin , Jurnalis-Selasa, 27 November 2018 |01:01 WIB
 Jadi Korban Begal, Cerita Imran Sebelum Potongan Tangannya Ditemukan Warga
Foto: Okezone
A
A
A

MAKASSAR - Baru saja berganti hari Senin (26/11) jarum jam menunjukkan pukul 01.00 Wita, Warga di Jalan Datuk Ditiro mendadak geger saat menemukan potongan pergelangan tangan di depan sebuah warkop.

Pergelangan tangan ditemukan warga dalam kondisi bersimbah darah, tidak lama berselang datanglah seorang lelaki bernama Haerul. Kedatangannya mencari pergelangan tangan rekannya yang putus.

Dari sinilah diketahui jika pergelangan tangan putus yang pertama kali ditemukan oleh warga bernama Dedi. Itu pergelangan tangan seorang lelaki bernama Imran (19) warga Jalan Abubakar Lambogo yang merupakan korban kekerasan pelaku begal.

Aparat kepolisian Polsek Tallo yang di pimpin Kapolsek Tallo Kompol Amrin AT yang didampingi Panit II Reksrim Ipda Muhiddin bersama personel lainnya turun ke lokasi setelah mendapat informasi.

Selanjutnya melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Dari keterangan Haerul yang merupakan saski dari insiden ini mengungkapkan jika dirinya saat itu mengetahui rekannya yakni Imran ditebas oleh dua orang pelaku begal sadis.

 (Baca juga: Begal di Makassar Tebas Tangan Mahasiswa hingga Putus, Begini Kronologinya)

Saat itu, kata Haerul, Imran sudah dalam kondisi berlumuran darah sambil memegang pergelangannya dan meminta dirinya dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bross.

 begal

"Imran datang menemuiku katanya dia saat menghubungiku ia sudah di depan pintu rumahku. Saya keget melihat Imran yang datang sudah dalam kondisi berlumuran darah pada bagian tangannya. Dia (Imran), secapatnya saya larikan ke Rumah Sakit Awal Bross dengan mengendarai motor," katanya.

"Setiba di Rumah Sakit, Imran keget melihat pergelangan tangannya putus dan tercecer. Saat itulah saya mencari pergelangan tangan Imran di sepanjang jalan yang saya lalui. Namun saat di Jalan Datuk Ditiro saya melihat warga berkerumun ternyata pergelangan tangan yang putus tersebut mereka temukan," jelas Haerul.

Sementara salah seorang warga bernama Dedi merupakan saksi yang pertama kali menemukan pergelangan putus tersebut di Jalan, saat dirinya hendak masuk ke sebuah warkop di Jalan Ditiro.

"Saya sementara hendak mau masuk ke warkop saat saya berjalan seketika melihat pergelangan tangan putus. Saya lalu menyampaikan warga dan pengunjung warkop saat itulah warga pada berdatangan," ungkapnya.

 (Baca juga: 10 Kali Membegal di Bandung, Aripin Ambruk Ditembak Polisi)

Pasca kejadian puluhan Mahasiswa Universitas Akademi Tekhnik Industri (ATIM) ke Jalan Sunu beramai-ramai berdatangan ke Rumah Sakit Awal Bross, mereka hendak mengetahui ikhwal peristiwa menimpa rekannya yakni Imran yang menjadi korban kekerasan terhadap pelaku begal.

Korban yang ditemui, mengungkapkan jika dirinya saat berada tepatnya di dekat sekolah (MI) SD dan (MTs) SMP Muhammadiyah Makassar Jalan Datuk Ribandang hendak menemui rekannya bernama Haerul.

 begal

Ia lalu duduk diatas motornya menghubungi Haerul dengan maksud hendak menginap. Karena rumahnya di Jalan Abubakar Lambogo sudah tertutup.

"Saya hubungi temanku saat itu karena rumahku sudah tertutup dan rencana saya mau menginap dirumah Haerul. Tidak lama datanglah dua orang pelaku dengan mengendarai motor lalu menghampriku. Salah satunya langsung menyerangku dengan menggunakan parang. Sekali parang diayunkan mengara ketubuhku saya pun menghindar lalu berlari," kata korban kepada Okezone saat ditemui di RS Awal Bross Makassar

"Kedua pelaku mengejarku lalu salah satu dari mereka kembali mengayunkan parangnya ke tubuhku saya pun menangkisnya, lalu pelaku meminta handphone milikku merk Samsung J7 Prime. Saat itulah saya berlari sempoyongan antara sadar dan tidak sadar dan tidak mengetahui jika handphone milikku terjatuh, kemungkinannya diambil oleh kedua pelaku," ujar Imran.

Menurut Imran, saat dirinya yang dibonceng oleh rekannya yakni Haerul ke rumah sakit pergelangan tangannya saat itu masih ada.

Namun ia baru sadar jika pergelangannya jatuh di Jalan saat tiba di Rumah Sakit Awal Bross.

"Baru saya sadar kalau pergelanganku putus saat tiba di Rumah Sakit. Saya lalu kemudian menyampaikan ke haerul kalau pergelaganku jatuh. Haerul pun langsung bergegas mencarinya sementara saya langsung mendapat perawatan intensif," terang Imran.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tallo Kompol Amrin AT yang ditemui mengatakan, pihaknya setelah menerima informasi adanya pergelangan tangan ditemukan oleh warga langsung turun ke lokasi dan mengambil keterangan saksi-saksi.

Disamping itu mengambil keterangan korban yang sudah agak membaik.

"Kami masih melakukan penyelidikan atas insiden ini. Di duga korban jadi korban pembegalan pelakunya masih dalam pengejaran. Alhamdulillah kondisi korban sudah agak membaik dimana sebelumnya korban kritis. Kami juga menyerhkan pergelangan tangan korban ke pihak medis Rumah Sakit Awal Bross. Insya Allah semoga pelakunya terungkap," pungkasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement