Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Romantisme Pohon Natal Kaktus Raksasa Berusia 50 Tahun

Taufik Budi , Jurnalis-Selasa, 25 Desember 2018 |04:01 WIB
Romantisme Pohon Natal Kaktus Raksasa Berusia 50 Tahun
Kaktus Raksasa Berusia 50 Tahun di Gereja Injili Tanah Jawa, Pati, Jadi Pohon Natal (foto: Taufik Budi)
A
A
A

PATI - Pohon kaktus raksasa yang berusia puluhan tahun di halaman Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) Margorejo Pati Jawa Tengah, dihias sebagai menjadi Pohon Natal. Lampu warna-warni dan pernak-pernik Natal yang dipasang membuat pohon kaktus itu tampak berdiri megah dan indah.

Pohon kaktus ini diperkirakan berusia lebih dari 50 tahun. Saking besarnya, kaktus berdiri menjulang setinggi tujuh meter dengan lebar rumpun sekira tiga meter. Itu pun, pohon ini rutin dikepras setiap bulan agar batangnya tidak menyentuh kabel listrik dan bangunan gereja.

(Baca Juga: Misa Natal, Umat Kristiani Semarang Doakan Korban Tsunami Banten dan Lampung) 

Kaktus Raksasa Berusia 50 Tahun di Gereja Injili di Tanah Jawa, Pati, Jadi Pohon Natal (foto: Taufik Budi)	Kaktus Raksasa Berusia 50 Tahun di Gereja Injili di Tanah Jawa, Pati, Jadi Pohon Natal (foto: Taufik Budi)

“Saya sebagai saksi tumbuhnya dari kaktus ini, karena saya dari kecil jadi jemaat GITJ Margorejo. Dan maaf kata karena saya lama berada di luar kota, begitu pulang Natal saya pulang ternyata pohon kaktus ini sekarang sudah tumbuh sedemikian lebat dan tinggi. Kalau (usia kaktus), 50 tahun lebih,” ujar seorang jemaat Anton Suparno (55), Senin (24/12/2018).

“Begitu melihat ini (kaktus), kenapa tidak kita manfaatkan untuk satu hiasan Natal yang mempercantik situasi? Kalau melihat tekstur tubuhnya yang begitu kokoh, besar, kenapa tidak kita hias? Baru kali ini memang kaktus ini kita jadikan pohon Natal,” tambahnya.

Gagasan itu pun mendapat respons positif dari pihak gereja. Mereka segera menyiapkan lampu warna-warni dan bunga-bunga untuk menghias. Tak lupaornamen berbentukbintang dan tali pita juga dipasang pada batang-batang kaktus.

“Saya dan teman-teman ada lima orang menghias dengan naik tangga karena tingginya sekira tujuh meter. Kemudian bikin bintang-bintang, dan naruh lampu-lampunya ke puncak teratas hingga bawah,” tukasnya.

“Lampu-lampu dan hiasan di pohon ini menunjukkan romantisme dari Pohon Natal ini. Saya pikir Pohon Natal dari kaktus ini satu-satunya di Indonesia dan dunia. Saya keliling dunia ke Negara-negara Eropa, Amerika tapi baru kali ini ada kaktus sebesar ini dan dijadikan Pohon Natal. Ini luar biasa,” tutur Anton.

Kaktus Raksasa Berusia 50 Tahun di Gereja Injili di Tanah Jawa, Pati, Jadi Pohon Natal (foto: Taufik Budi)Kaktus Raksasa Berusia 50 Tahun di Gereja Injili di Tanah Jawa, Pati, Jadi Pohon Natal (foto: Taufik Budi) 

Menurutnya, kaktus raksasa itu juga menjadi simbol kekuatan dan karya spektakuler. Beragam hiasan Natal dan lampu-lampu yang menempel pada batang dinilai tak akan merusak kaktus.

“Saya pikir tidak akan merusak karena ini hanya sekadar nempel. Jadi tidak ada daya listrik yang merusak. Ini sangat safety, aman sekali,” tandasnya.

Pendeta GITJ Fransiscus Xaverius Supriyono, mengaku belum mengetahui jenis pohon kaktus tersebut. Namun istimewanya, kaktus itu tidak berduri tajam sebagaimana kaktus pada umumnya. Sementara batangnya sebesar lengan orang dewasa dengan tujuh hingga sembilan sirip.

“Kita berpikir supaya membuat sebuah semacam terobosan yang baru berkaitan dengan Pohon Terang atau Pohon Natal. Jika selama ini Pohon Terang itu dari cemara, kita buat pohon terang yang berasal dari kaktus. Untuk kaktus ini saya kurang tahu jenis dan nama Latinnya,” ucap Supriyono.

(Baca Juga: Banser Cantik Ini Ikut Amankan Misa Malam Natal di Katedral Jakarta) 

Dia pun mengaku tak mengetahui persis usia pohon kaktus tersebut. Selama ini, dia sudah 21 tahun melayani GITJ dan sejak awal sudah terdapat kaktus di halaman gereja. Meski tidak mendapat perawatan khusus tapi kaktus tetap tumbuh subur.

“Makna filosofinya adalah bagaimana kaktus ini bisa bertumbuh dan di situ sebenarnya iman dari orang Kristen. Bisa bertumbuh lalu mengeluarkan sesuatu yang bisa memberkati banyak orang. Jadi ini saya pikir terobosan dan kreativitas gereja ini supaya melalui pohon terang dari kaktus ini orang banyak bisa melihat. Sekaligus Pohon Natal terbuat dari kaktus ini menjadi ikon tersendiri bagi GITJ,” bebernya.

“Kami tidak pernah merawat ini, tumbuh sendiri, berkembang sendiri. Enggak ada perawatan khusus, tidak ada sama sekali. Waktu kemarau panjang ya seperti ini, waktu musim hujan juga sama seperti ini, tidak perlu disiram sama sekali,” pungkasnya.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement