Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Trump Rencanakan Bertemu Lagi dengan Kim Jong-un dalam Waktu Dekat

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 03 Januari 2019 |10:47 WIB
Trump Rencanakan Bertemu Lagi dengan Kim Jong-un dalam Waktu Dekat
Pemimpin Korut, Kim Jong-un dan Presiden AS, Donald Trump. (Foto: AFP)
A
A
A

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dia telah menerima surat yang “sangat bagus” dari Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Trump mengatakan bahwa dia mungkin akan bertemu lagi dengan Kim dalam waktu dekat guna membujuk Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya.

Berbicara kepada reporter di Gedung Putih, Trump membela proses negosiasi AS dengan Kim yang dianggap lamban. Dia mengatakan bahwa jika bukan karena pemerintahannya "akan terjadi perang yang besar di Asia." Trump kembali menegaskan bahwa dia tidak terburu-buru dalam melakukan negosiasi dengan Korea Utara.

BACA JUGA: Pidato Tahun Baru, Kim Jong-un Peringatkan AS dan Nyatakan Siap Bertemu dengan Trump

"Aku tidak terburu-buru. Saya tidak perlu terburu-buru. Yang saya tahu adalah tidak ada roket, tidak ada uji coba, " kata Trump sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (3/1/2019). Dia merujuk pada peluncuran rudal dan uji coba yang dilakukan Korea Utara pada 2017.

Trump mengatakan bahwa ia telah menyaksikan liputan pidato Tahun Baru Kim di Layanan Penyiaran Publik AS.

"Mereka mengatakan bahwa dalam pidato Ketua Kim dia benar-benar ingin bertemu, dia ingin melakukan denuklirisasi dan banyak hal baik terjadi," kata Trump.

"Kami mungkin sekarang akan mengadakan pertemuan lain. Dia ingin bertemu, saya ingin bertemu," kata Trump. "Kami akan mengaturnya, kami akan mengaturnya dalam waktu yang tidak terlalu lama."

BACA JUGA: Kim Jong-un dan Donald Trump Tandatangani Dokumen Bersejarah pada KTT di Singapura

Dalam pidato Tahun Barunya, Kim menyatakan bahwa Korea Utara ingin mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea dan ingin bertemu kembali dengan Trump. Namun, dia juga mengingatkan bahwa Korea Utara mungkin akan menjajaki “jalan baru” jika AS terus menjatuhkan sanksi dan menekan Korea Utara.

Selain menuntut pencabutan sanksi, Pyongyang telah berupaya secara resmi mengakhiri Perang Korea 1950-1953 sebagai tanggapan atas langkah-langkah awal dari Korea Utara yang mencakup pembongkaran satu-satunya tempat pengujian nuklir yang diketahui dan fasilitas pembuatan mesin utama untuk rudal-rudalnya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement