
"Kita di sini ada portal satu doang, cuma enggak selalu ditutup. Penjaga lingkungan kita tidak ada ya, cuma ada sekuriti yang suka lewat. Setiap malam ya kadang jaga lewat, cuma tidak wajib," ungkapnya.
Agus sendiri menurutnya tak memiliki jam tertentu bila berangkat kerja. Namun saat teror bom berlangsung, Agus diketahui masih berada di dalam rumah.
"Iya ada (di dalam rumah). Beliau kan kalau berangkat ke kantor dari sini," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Agus diteror sebuah benda yang diduga berisi bom pipa. Benda yang dimasukkan ke dalam tas berwarna hitam tersebut diletakkan di pagar rumah Agus oleh orang tak dikenal. Salah satu penghuni rumah yang curiga dengan tas yang menggantung di pagar, kemudian membuka isi tas dan menemukan pipa paralon.
Dari pengecekan yang dilakukan tim gegana di lokasi, tas diketahui berisi pipa paralon yang panjangnya mencapai kurang lebih 10 sentimeter, berisi baut panjang, baterai, serbuk putih, kabel dan detonator.