
Menurutnya, sosialisasi dilakukan baik melalui media maupun terjun langsung untuk bertatap muka dengan masyarakat. Stunting memang masih asing di telinga, namun ia menekankan agar masyarakat tak boleh abai.
Sosialisasi telah dilakukan di beberapa daerah, khususnya Jawa Timur, seperti Kediri. Bersama dr. Prima Hari Nastiti, praktisi kesehatan, pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah stunting disampaikan ke masyarakat.
Nasiti menuturkan, Indonesia menempati urutan ke 4 dunia untuk penderita stunting di bawah India dan Pakistan. Artinya, Indonesia menyumbang 9 juta anak penderita stunting dari 159 juta anak di dunia.
“Budaya yang penting kenyang, sementara nutrisi belum tentu tepat masih belum disadari oleh orangtua, terutama masyarakat di desa. Anak berawakan pendek masih dianggap wajar, toh nanti akan tumbuh dengan sendirinya menurut mereka,” kata Prima.