TANGSEL – Slamet Gunaedi (47), satpam SMAN 4 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang viral karena merapikan motor sesuai tipe dan warna, ternyata hidup penuh keterbatasan dengan gaji Rp1.250.000 per bulan.
Slamet dan keluarganya mengontrak di daerah Menjangan 1D, RT 01/RW03, Pondok Ranji, Ciputat Timur. Biaya sewanya hampir setara dengan gaji yang dia terima, yakni Rp1.175.000 juta per bulan. Untuk menambah kekurangan penghasilan itu, sang Istri, Sukiyah (46), berdagang kecil-kecilan di kantin SMAN 4.
"Saya ikhlas menjalani saja, karena sudah bekerja sebagai satpam di sekolah ini dari tahun 2000. Karena saya sendiri senang kalau lihat sesuatu itu rapi, tertib. Jadi enggak berharap apa-apa," tuturnya kepada Okezone, Kamis (31/1/2019).

Slamet memiliki 3 anak, yang tertua bernama Yogi Prasetyo (19). Saat ini Yogi tengah sibuk mencari pekerjaan setelah menamatkan pendidikan di bangku sekolah. Anak keduanya Yulianti Agustin (15), kini masih duduk di kelas 2 SMP. Terakhir adalah M Fahrezi Triyadi (7), yang masih duduk di kelas 2 SDN 4 Pondok Ranji.
"Anak saya yang paling tua baru lulus sekolah, sekarang masih cari-cari kerja. Kalau yang dua lagi masih sekolah, satu kelas dua SMP, satunya lagi masih kelas 2 SD. Alhamdulillah semua bisa tetap sekolah, walaupun gaji yang saya terima tak banyak," ujarnya.
(Baca juga: Tukang Parkir di SMAN 4 Tangsel Viral, Susun Motor Sesuai Merek dan Warna)
Slamet mengakui, penghasilannya sebagai satpam sekolah tak cukup memenuhi keperluan keluarga. Apalagi terkadang, gaji itu harus dibayar menunggak 2 sampai 3 bulan lamanya dari Provinsi Banten. Oleh karenanya, selepas pulang dari sekolah dia pun berlanjut melakoni pekerjaan sebagai driver ojek online.
"Kalau di sekolah sudah selesai, saya ngojek sampai jam 9 atau 10 malam. Alhamdulillah bisa membantu sedikit keperluan sehari-hari," ujarnya.

Sementara, pihak sekolah sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Slamet. "Ya kita sangat apresiasi, tapi belum bisa lebih dari ucapan terima kasih. Karena kita juga kan tak punya apa-apa, semua sudah diatur kebijakannya dari Provinsi, termasuk dulu kan pernah Pak Slamet tinggal di sini, tapi setelah itu enggak boleh, karena kan aturannya begitu," ujar Suhermin (53), Kepala Sekolah SMAN 4 dikonfirmasi terpisah.
Keseharian Pak Slamet
Slamet ‘beraksi setiap hari sejak Pukul 05.30 WIB hingga pukul 07.30 WIB. Tak ada rasa lelah yang dirasakan karena semua dijalaninya dengan keikhlasan serta kebiasaan menjaga kerapian.
"Karena sudah terbiasa, jadi saya melakukan ini ikhlas saja, enggak merasa capek ataupun jenuh. Setiap jam masuk sekolah, ya saya rapikan barisan motornya sesuai tipe dan warnanya, biar kelihatan lebih rapi. Jadi kalau ada apa-apa kan siswa bisa langsung hidupin motornya, bisa cepat," ujar Slamet.
(Baca juga: Viral Pria Buang Sampah ke Kali saat Anggota Badan Air Bertugas, Warganet Murka)
Barisan sepeda motor itu ditata rapi sesuai merek dan warnanya. Motor matik, bebek, hingga motor sport berada di barisannya masing-masing. Karena setiap hari merapikan sekira 450 sepeda motor siswa, bagian telapak tangan ayah 3 anak itu pun terlihat menebal dan mengeras.
"Setiap hari motor siswa di sini ada sekira 450-an. Kadang ada juga siswa yang mau bantu, tapi saya larang, saya bilang tugas kalian untuk belajar di kelas, jadi tugas merapikan barisan motor ini cukup saya saja yang kerjakan," terangnya.

Sebenarnya SMAN 4 Tangsel ini memiliki 2 orang satpam. Mereka berjaga secara bergantian, jika mendapat shift pagi, maka Slamet bertugas sejak pukul 05.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Sedangkan shift malam, dimulai dari pukul 18.00 hingga pukul 06.00 WIB. Meski begitu, pekerjaan merapikan barisan sepeda motor siswa hanya dilakukan oleh Slamet.
Pekerjaan merapikan ratusan motor bukanlah hal mudah, karena banyak juga siswa yang mengunci stang sepeda motornya di parkiran. Mau tak mau, Slamet harus bersusah payah memindahkan sepeda motor itu ke barisannya masing-masing. hal demikian dilakukannya sembari menjalankan tugas sebagai anggota keamanan sekolah.
"Ada juga yang dikunci stang, tapi tetap saya rapikan, pelan-pelan saya gesernya biar tertata rapi," ucapnya.
(Qur'anul Hidayat)