Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Balas Serangan Kubu Prabowo, TKN Bantah Jokowi Panik

Fahreza Rizky , Jurnalis-Senin, 04 Februari 2019 |11:13 WIB
 Balas Serangan Kubu Prabowo, TKN Bantah Jokowi Panik
Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin membantah petahana panik karena melakukan "serangan" kepada kubu Prabowo-Sandi. Padahal biasanya Jokowi terlihat lebih tenang menangkal isu-isu yang dilontarkan kubu oposisi.

"Sama sekali tak ada kepanikan, yang kami lakukan hanyalah ingin membiasakan budaya politik yang sesuai fakta di lapangan," kata Wakil Direktur Saksi TKN, Achmad Baidowi kepada Okezone, Senin (4/2/2019).

Wasekjen DPP PPP itu menuturkan, komentar pedas Jokowi kepada pihak yang menudingnya macam-macam selama ini semata-mata untuk membiasakan budaya politik yang didasarkan pada fakta, bukan dengan cafa membodohi publik.

"Jangan biasakan membodohi publik dengan cara memutarbalikkan fakta yang tak sesuai antara kenyataan dengan angan-angan," jelas Baidowi.

 c

Baidowi menambahkan, kubu Prabowo-Sandi kerap menuding pemerintahan Jokowi antek asing. Padahal, mereka sendiri yang berkoar-koar anti asing namun menggunakan jasa konsultan asing.

"Jangan hanya koar-koar anti asing kalau ternyata dirinya masih menggunakan jasa asing. Seperti koar-koar menghujat karena pemerintah kerjasama dengan China tapi nyatanya malah juga mau bekerjasama dengan China," tandasnya.

Diwartakan sebelumnya, Jokowi kerap melontarkan serangan kepada kubu 02 saat melakukan kunjungan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jokowi menyinggung isu hoaks Ratna Sarumpaet, hingga menjawab tuduhan dirinya antek asing.

Capres 01 itu menegaskan pihak yang menuduhnya antek asing justru menggunakan konsultan asing untuk memenangkan Pilpres 2019. Tak hanya itu, lawan politik Jokowi juga disebut menggunakan gaya propaganda Rusia.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement