JAKARTA – Tim gabungan yang terdiri dari Densus 88 Anti-Teror, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah diberangkatkan ke Filipina untuk ikut menyelidiki ledakan bom di Gereja Pulau Jolo.
Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menegaskan, dari informasi tim yang diberangkatkan ke lokasi kejadian, belum ada kesimpulan bahwa pelaku pengeboman itu merupakan warga negara Indonesia (WNI).
"Kan di media sudah banyak diduga pelaku adalah WNI. Sampai detik ini belum ada konfirmasi secara ilmiah DNA dan lain-lain yang mengonfirmasi kalau itu benar WNI. Tunggu saja nanti akan disampaikan ke publik," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (7/2/2019).
Terkait tim gabungan itu, Iqbal menjelaskan, Indonesia ingin melakukan sinergitas dengan otoritas Filipina dalam mengungkap peristiwa pengeboman tersebut.
"Kemarin sudah diterima wakil kepala kepolisian Filipina dan kemarin itu berangkat adalah tim gabungan Densus 88 Antiteror dan BNPT," tutur Iqbal.