Selain menjadi penjual tiket, bisa juga menjadi travel agen dengan menawarkan tour hobi atau tour religi. Di sisi lain, platform Tour and Travel Revolution juga dilengkapi sistem multipayment untuk pembayaran pulsa dan tagihan lainnya. Sehingga member memiliki pilihan usaha yang akan ditekuni, bahkan bisa melakoni banyak usaha sekaligus.

Menurut Ardans, pekerjaan travel agent sangat mengasyikkan karena selain dapat income, juga menambah pengalaman dan wawasan sebab dapat berpergian ke banyak tempat. “Kalau orang lain traveling habisin duit, kalau travel agent itu jalan-jalannya gratis, malah dapat duit. Dapatnya tiga kali, dari pendaftaran, saat tour, pulang tour juga dapat duit,” tambahnya.
Bisnis yang diawali Ardans dari kamar kos ini kini memiliki 258 cabang di seluruh Indonesia dan ribuan sub agent. Tour and Travel Revolution, jelas Ardans, sesuai namanya memang ingin memberikan perubahan dalam cara berbisnis tour travel. Bila dulu bisnis tour travel hanya dikuasai orang yang punya modal besar, sekarang siapapun bisa jadi pengusaha tour travel dengan modal terjangkau. Tour and Travel Revolution juga ingin membantu pemerintah meminimalisir angka pengangguran yang jumlahnya jutaan orang.
Baru-baru ini, Tour and Travel Revolution mendapatkan penghargaan sebagai penggerak UKM terbaik dari sektor job dan bussines creation yang diserahkan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Tour and Travel Revolution juga pernah mencatatkan nama di Museum Rekor Indonesia (MURI). Selain itu, buku Travel and Tour Revolution termasuk best seller di Gramedia.

Sementara itu, salah satu peserta seminar Ibnu Prakoso mengaku seminar Tour and Travel Revolution sangat positif. Ibnu sudah lama mengikuti perjalanan Tour and Travel dan sudah membaca buku mengenai perusahaan tersebut. Setelah mengikuti perjalanan panjang dan mengikuti semintar, ia memutuskan bergabung menjadi bagian dari program Tour and Travel Revolution.