Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berharap anak-anaknya tumbuh berkembang di wilayah yang tidak terbebani dengan senjata nuklir.
"Saya seorang ayah dan seorang suami. Dan saya memiliki anak," kata Kim seperti dikutip oleh Andrew Kim, mantan kepala Agen CIA Korea Selatan, menyitir Chosun, Senin (25/2/2019).
"Dan aku tidak ingin anak-anakku terbebani dengan senjata nuklir seumur hidup mereka," kata Kim saat ditanya apakah dia bersedia mengakhiri program nuklirnya.
Andrew Kim mengatakan pemimpin Korea Utara itu membuat pernyataan kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada April tahun lalu, saat Pompeo masih menjadi direktur CIA.
Andrew Kim adalah salah satu dari segelintir pejabat AS yang telah berulang kali bertemu Kim Jong-un dan menemani Pompeo dalam beberapa kunjungan ke Pyongyang tahun lalu serta KTT Korea Utara-AS.

Dia juga mengatakan Kim Jong-un telah mengambil risiko besar untuk melakukan KTT dengan AS karena dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada rakyat Korea utara.
Namun Andrew Kim memperingatkan bahwa Korea Utara ingin diakui sebagai negara nuklir, dan tujuannya adalah mencabut semua sanksi PBB, menyatakan akhir resmi untuk Perang Korea, menjalin hubungan yang baik dengan AS, dan mengamankan pemerintahan dinasti Kim.
Dia mengatakan tujuan AS tetap untuk mencapai denuklirisasi Utara yang terakhir dan sepenuhnya diverifikasi.
AS ingin Pyongyang menghentikan semua uji coba nuklir dan rudal; menyediakan inventarisasi semua fasilitas yang berkaitan dengan produksi senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir, rudal, dan senjata biologi dan kimia, dan mematikannya; dan memberikan akses ke AS dan inspektur internasional.
Dia menambahkan sanksi hanya dapat diredakan ketika denuklirisasi penuh tampak di depan mata.
(Rachmat Fahzry)