GORONTALO UTARA - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Gorontalo sukses menjadikan Gorontalo sebagai salah satu lumbung jagung nasional. Bahkan dengan produksi yang sudah hampir 1,7 juta tahun ini, kesejahteraan masyarakat di sana semakin meningkat.
Hal itu diakui Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Ia bahkan mengatakan tingkat kemiskinan warganya ikut turut karena sukses bertani jagung.
"Ingat, 65 persen masyarakat (Gorontalo) adalah petani, pedagang, dan peternak. Jadi kalau kita perhatikan mereka, tingkat kemiskinan kita turun, dari 38 persen sekarang sudah 15,58 persen. Turun drastis. Mereka bisa beli mobil, naik haji, itu kebanyakan petani jagung," ucap pada Kamis (28/2/2019).
Suksesnya Gorontalo menjadi lumbung jagung ternyata menarik perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia bahkan meninjau panen raya jagung di Kabupaten Gorontalo Utara hari ini, Jumat (1/3/2019).
Di sela kunjungannya, pria asal Solo tersebut mengatakan bahwa Gorontalo sudah sanggup mengekspor jagung hingga 150 ribu ton tahun ini. Namun produksi jagung tetap harus ditingkatkan.
"Nanti kita koreksi apa yang harus kita kerjakan dalam meningkatkan produksi jagung," ucap Jokowi.
Sementara itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tampak sumringah karena Jokowi meluangkan waktu untuk bertemu petani dan memanen jagung di Gorontalo.
"Kita bersyukur Presiden kunjungan ke Gorontalo untuk melihat jagung kita, dan bahkan beliau ingin menyaksikan langsung hasil kita selama 4 tahun," ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyempatkan diri berdialog dan mendengar keluhan petani. Salah satu permintaan petani kepadanya adalah agar pupuk disediakan di Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Karena dengan begitu akses petani terhadap pupuk akan lebih mudah.
"Nanti ada Pak Menteri Pertanian Amran yang menyelesaikan ini," ujar Jokowi kepada ribuan petani yang hadir.
Selain membahas pupuk, Jokowi di hadapan petani juga mengatakan bahwa pemerintah akan membangun waduk Bulango Ula di Gorontalo. Proyek waduk senilai Rp2,2 trilliun itu diharapkan bisa membantu petani di sana dalam mengairi perkebunan atau sawah.
"Yang ingin saya angkat tentang pembangunan Waduk Bulango Ula. Ini waduk besar dan kita harapkan airnya bisa mengairi sawah dan kebun-kebun. Sudah Rp 2,2 triliun, bukan juta lho, bukan miliar, triliun," ucapnya.
(Risna Nur Rahayu)