Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Yasin Abu Bakr, Pemuka Agama dan Pekerja Sosial yang Dituduh Pelindung Penjahat

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 05 Maret 2019 |07:36 WIB
Yasin Abu Bakr, Pemuka Agama dan Pekerja Sosial yang Dituduh Pelindung Penjahat
Yasin Abu Bakr (BBC)
A
A
A

Siapa pun dia, Abu Bakr tidak melakukannya dengan setengah hati. Mantan polisi, dia menjadi salah satu mualaf Trinidad pada tahun 1969, ketika seorang ulama Mesir mengunjungi pulau itu.

Abu Bakr mendapati Islam lebih menarik dibandingkan Kristen, agama yang selalu dikaitkan dengan masa lalu negara itu sebagai jajahan perbudakan. Tetapi dia tidak puas dengan hanya duduk membaca Alquran.

Sejak tahun 1970-an, dia selama bertahun-tahun berada di Libya menjadi tamu Kolonel Gaddafi, yang saat itu menghimpun para pegiat Muslim dunia. Dia kemudian pulang dan mendirikan organisasi Jamaat-al-Muslimeen, atau Party of Muslims.

Di permukiman Trinidad, dia mendapat dukungan karena melakukan pembersihan jalan-jalan dari pedagang gelap narkoba. Sebagian dari pendukungnya juga mantan penjahat, dan di permukiman dimana polisi takut beroperasi, "jenderal-jenderal"-nya, demikian dia mengacu kepada mereka, dihormati.

 Baca juga: Dilaporkan Hilang, Perempuan Thailand Berjalan Kaki 650 Kilometer Sampai ke China

Meskipun demikian pemerintah Trinidad tidak menyukai ide adanya kekuasaan lain, dan setelah terjadi sejumlah penangkapan, Abu Bakr khawatir mereka berencana menghabiskan Jamaat sama sekali.

Responsnya mengejutkan, yaitu berusaha menghancurkan mereka lebih dulu.

Pada tahun 1990, 100 dari pendukung bersenjatanya menggerebek parlemen, menyandera perdana menteri dan menyatakan telah menggulingkan pemerintah. Ini adalah satu-satunya kudeta kelompok berhaluan Islam yang pernah dilakukan di belahan dunia Barat. Dia menyerahkan diri enam hari kemudian setelah ditawarkan amnesti dan kemudian dipenjara selama dua tahun.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement