Hari Ini KPK 'Satroni' 4 Kantor Partai Politik, Ada Apa?
JAKARTA - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana mendatangi empat kantor DPP Partai Politik (Parpol) yang ada di Jakarta, pada hari ini. Kedatangan tim KPK tersebut untuk safari politik integritas menjelang Pemilu 2019.
"Tanggal 12 Maret di Jakarta, tim satgas untuk politik berintegritas yang ada di Diknyanmas mulai akan mendatangi kantor-kantor DPP parpol dan berdiskusi terkait dengan upaya perbaikan pendanaan parpol," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (12/3/2019).
Baca juga: KPK Bakal Surati BPKP, PPATK, dan OJK, Ada Apa?
Febri menjelaskan, salah satu poin yang akan dibahas dalam safari politik integritas yakni terkait perbaikan pendanaan parpol. Menurut Febri, perbaikan dana parpol penting untuk dibahas untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
"Perbaikan pendanaan ini bisa beberapa hal, pertama, menghitung dana yang rasional dan realistis yang dibutuhkan oleh parpol dalam berkegiatan," katanya.
Baca juga: Polri Kirim 167 Anggotanya Bertugas di KPK
"Dan yang kedua, membahas aspek akuntabilitas dan keterbukaannya pada publik karena uang yang digunakan itu adalah uang dari masyarakat," sambungnya.
Oleh karenanya, kata Febri, tim dari Dikyanmas akan berdiskusi dengan unsur-unsur parpol. Adapun, KPK akan mulai menyambangi empat kantor DPP Parpol pada hari ini yaitu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca juga: Panggil Para Bendahara Parpol, Ini Harapan KPK
"Jadi, tim khusus ini dibentuk di bawah Kedeputian Bidang Pencegahan di Dikyanmas. Nanti akan melakukan roadshow dan diskusi dengan unsur pimpinan khususnya terkait dengan pengelolaan keuangan parpol," ujar Febri.
"Karena dari banyak kajian yang dilakukan oleh KPK dan juga dari kasus-kasus yang dicermati oleh KPK, salah satu akar persoalan dari korupsi politik itu yang harus diselesaikan adalah dari aspek pendanaannya," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)
