SALATIGA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar melakukan konsolidasi Pilpres untuk memenangkan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Setidaknya seribuan kiai berkumpul dalam acara Silaturahim Masayikh dan Alumni Pondok Pesantren Lirboyo dan Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.
Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Pertemuan Kota Salatiga, Jawa Tengah, Selasa 12 Maret 2019 malam. “Kenapa harus memilih Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin? Karena pasangan ini yang telah terbukti memiliki komitmen kuat terhadap kalangan santri,” kata Muhaimin Iskandar dalam keterangannya, Rabu (13/3/2019).
Menurut Cak Imin, Jokowi telah menunjukkan komitmennya dengan program pro santri, dan dibuktikan dengan menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan hari tersebut merupakan pengakuan atas jasa kiai dan ulama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan NKRI.
"Apalagi, KH Ma’ruf Amin adalah Rais Aam Nahdlatul Ulama," tuturnya.
(Baca Juga: Pesantren Lirboyo Keluarkan Maklumat, Isinya Mendukung Jokowi-Ma'ruf)
KH. Anwar Iskandar (Al Amin, Kediri) menuturkan, maksud dari silaturahmi ini mengajak alumni Pesantren Ploso dan Lirboyo mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. “17 April nanti, luangkan waktu satu menit saja untuk memilih KH Ma’ruf Amin sebagai wakil presidennya Bapak Jokowi,” katanya dalam pidatonya.
“Ini adalah dawuh para kyai Ploso dan Lirboyo," imbuhnya.
Tak disangka tiba-tiba Jokowi menelefon ketika giliran KH. Zainuddin Jazuli Ustman memberikan sambutannya. Ketua PKB Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori menghampiri menyerahkan telefon tersebut, dan ternyata suara di ujung telefon adalah Jokowi.
“Kami menghaturkan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas seluruh dukungan yang diberikan kepada kami dan kepada KH Ma’ruf Amin,” kata Jokowi melalui sambungan telepon yang disambungkan ke speaker.
KH Zainuddin Jazuli Ustman menambahkan, para kiai tak hanya memerintahkan kepada santri untuk memilih Jokowi-Ma’ruf. Namun, juga mengembangkan PKB.
Menurutnya, masalah politik saat ini seperti jihad. Jika dulu jihad identik dengan perang, sekarang jihad politik untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan akidah Islam ahlussunah wal jamaah.
(Baca Juga: Narasi Deligitimasi KPU Dihembuskan oleh Pihak yang Takut Kalah)
Senada diungkapkan KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, bahwa Pilpres bukan sekadar memilih presiden. Namun, memilih pemimpin yang akan menjamin keberlangsungan Islam ahlussunah waljamaah dan NKRI berdasarkan Pancasila.
“Kenapa harus memilih Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin, karena memperjuangkan Islam ahlussunah waljamaah. Agama dan pemerintahan itu seperti saudara kembar,” katanya.
Sejumlah kiai sepuh hadir dalam silaturahmi tersebut, antara lain KH Abdulloh Kafabihi Mahrus, (Lirboyo, Kediri) KH Anwar Manshur (Lirboyo), KH Zainuddin Jazuli Ustman (Al-Falah Ploso), KH Nurul Huda Jazuli (Al-Falah Ploso), KH Anwar Iskandar (Al Amin, Kediri) beserta sekira 1.000 Alumni kedua Pesantren tersebut.
Adapun dari elite PKB ada Sekjen M Hanif Dhakiri, Ketua PKB Jateng KH Yusuf Chudlori serta sejumlah Caleg PKB.
(Arief Setyadi )