LONDON - Seorang remaja asal Coventry, Inggris yang berjuluk “Osama bin Bieber” tewas dieksekusi kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS karena dituduh menjadi mata-mata.
Mohammed Ismail meninggalkan Inggris untuk bergabung dengan ISIS pada Maret tahun lalu saat berusia 18 tahun. Namun laporan Sunday Times via Metro, Senin (1/4/2019), remaja itu tewas setelah mengungkapkan pergerakan seorang senior pejuang ISIS yang masuk daftar paling dicari.
Surat kabar itu melaporkan bahwa Ismail mengaku memberikan informasi tentang Nasser Muthana, seorang calon dokter dari Cardiff dan seorang propagandis ISIS terkemuka.

ISIS menjaga ketat Muthana agar tidak direkrut pihak Barat, tetapi ia terbunuh dalam serangan di Mosul, bekas markas ISIS di Irak.
Baca: Wanita ISIS Asal Australia Ingin Pulang ke Negaranya
Baca: Cerita Pria Selandia Baru yang Bergabung dengan ISIS kemudian Menyerah
Menurut sumber, Ismail dieksekusi di depan kamera di Raqqa, Suriah, hanya beberapa bulan setelah serangan mematikan itu.
ISIS percaya Ismail mulai berkomunikasi dengan intelijen pada akhir 2015 atau awal 2016.
Sebelum itu, dia diradikalisasi di Inggris oleh para pemimpin Islam ekstremis di sebuah sekolah agama, kemudian melakukan perjalanan ke Timur Tengah bersama tiga pria lainnya.
(Rachmat Fahzry)