Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Eks Dankomar: Prioritas Jokowi Membangun Industri Pertahanan Tepat dan Strategis

Sarah Hutagaol , Jurnalis-Rabu, 03 April 2019 |18:29 WIB
Eks Dankomar: Prioritas Jokowi Membangun Industri Pertahanan Tepat dan Strategis
Mantan Dankomar Mayjen TNI Mar (Purn) Djoko Pramono (Foto: Ist)
A
A
A

"Hal itu terkait dengan prinsip, defensif aktif yang kita anut. Namun, harus ada keseimbangan dan saya sangat berharap, anggaran pertahanan secara bertahap harus dinaikkan. Baik untuk memperbesar industri pertahanan kita, atau melengkapi persenjataan yang lebih canggih demi menjaga kedaulatan negara," ujar Djoko Pramono.

Terlebih, jika dikaitkan dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif. Menurut Djoko, dalam mengusung politik luar negeri seperti itu, Indonesia tetap harus siap untuk sewaktu-waktu dibutuhkan penggunaan aktif alutsista dalam menjaga kedaulatan.

"Saya punya pengalaman, dulu kapal TNI AL kita sering ditabrak oleh kapal-kapal nelayan asing yang besar dan punya mesin yang powernya besar. Apalagi senjata kita hanya M16. Namun, sejak ada kapal patroli TNL AL yang cepat, besar, dan dilengkapi senjata otomatis serta misil jarak pendek, maka kita ditakuti oleh para nelayan asing pencuri ikan atau yang ingin mengancam kedaulatan negara. Istilahnya, harus punya modal untuk disegani negara lain," tutur Djoko. 

(Baca Juga: Survei Indikator: Jokowi-Ma'ruf 55,4%, Prabowo-Sandi 37,4%)

Atas dasar itulah, Djoko menyarankan agar dalam membangun sistem pertahanan dan keamanan negara, matra laut perlu mendapat prioritas pertama. Alasannya? "Indonesia itu negara yang sangat luas dengan 2/3 wilayah merupakan lautan. Saya sarankan, anggaran pertahanan diprioritaskan untuk menjaga lautan dan wilayah kita yang berbatasan laut dengan negara lain. Pentahapannya, bangun kekuatan laut, lalu udara, dan kemudian darat," tuturnya. 

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement