Lebih lanjut dikatakan Hendra, dimulai dari penyiapan bahan material, kayu penyangga, dan pembuatan batako maka pengerjaan pembangunan rumah dimulai.
“Batako penting, namun karena sulit ditemukan maka Satgas membuatnya (batako-red) sendiri,” ujarnya.
“Selama 16 hari pengerjaan, akhirnya rumah baru seluas 5 m x 6 m dapat diselesaikan. Kini Bapak Landelinus Olin beserta keluarga dapat tinggal dengan nyaman di rumahnya,’’ ucap Hendra.
Menurutnya sampai saat ini, Satgas telah merehabilitasi 6 rumah tidak layak huni dari 12 sasaran yang ingin dicapai selama penugasan di daerah operasi.

“Tanpa mengabaikan tugas pokok sebagai satuan pengamanan perbatasan RI-RDTL, tujuan kami (Satgas) bertugas di sini untuk membangun keluarga. Kesulitan yang dihadapi warga tentu kami rasakan dan telah menjadi tanggung jawab (kami) sebagai anak dari rakyat," ucap Hendra.