WASHINGTON - Otoritas berwenang di New York mengatakan telah menyiapkan tambahan personel keamanan pada bulan Ramadan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, meskipun tidak ada ancaman kredibel terhadap komunitas Muslim atau masjid di kota itu. Hal senada tampak di kota-kota lain di Amerika.
Dalam konferensi pers tahunan menjelang bulan suci Ramadan, yang di Amerika dimulai pada Senin 6 Mei lalu, Komisioner Kepolisian Kota New York James O’Neill dan beberapa pejabat polisi lain mengatakan pasca serangan berlatar agama di Selandia Baru dan Sri Lanka, mereka akan menyiapkan tambahan keamanan dan berada dalam kondisi waspada pada bulan puasa tahun ini.
Meskipun demikian O’Neill menggarisbawahi bahwa hingga saat ini belum ada ancaman kredibel terhadap komunitas Muslim dan masjid di kota itu.
“Ini adalah saat refleksi spiritual, pembaruan iman dan komitmen untuk berderma. Merupakan hak setiap orang untuk beribadah dengan bebas dan tanpa rasa takut. Meskipun tidak ada ancaman khusus terhadap komunitas Muslim, Kepolisian Kota New York akan meningkatkan patroli dan menempatkan pos-pos keamanan yang dapat melakukan pemantauan lebih jelas di sekitar rumah-rumah ibadah di kota ini,” ujarnya.