Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lotay Tshering, Perdana Menteri Bhutan yang Bekerja Menjadi Dokter Tiap Hari Sabtu

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Kamis, 09 Mei 2019 |12:11 WIB
Lotay Tshering, Perdana Menteri Bhutan yang Bekerja Menjadi Dokter Tiap Hari Sabtu
PM Bhutan Lotay Tshering, yang menjadi dokter tiap hari Sabtu. Foto/AFP
A
A
A

PADA hari Sabtu di Bhutan dan Lotay Tshering baru saja menyelesaikan operasi kandung kemih seorang pasien di Rumah Sakit Rujukan Nasional Jigme Dorji Wangchuck. Tapi Tshering bukan dokter biasa. Ia adalah perdana menteri di negara yang mengukur kebahagiaan warganya dengan Gross National Hapiness.

"Bagi saya ini penting," kata Tshering, yang terpilih sebagai perdana menteri dalam pemilihan demokratis ketiga sejak berakhirnya monarki absolut pada 2008.

"Beberapa orang bermain golf, beberapa memanah, dan saya suka operasi. Saya hanya menghabiskan akhir pekan saya di sini," kata pria 50 tahun itu kepada AFP.

Saat bertemu Tshering, perawat dan petugas rumah sakit juga melakukan pekerjaan mereka seperti biasa.

Gross National Hapiness (GNH) menyeimbangkan pembangunan ekonomi, budaya, pelestarian lingkungan dan pemerintahan yang baik.

Foto/AFP

Bhutan merupakan negara pertama yang karbonnya negatif. Konstitusinya mengamanatkan bahwa 60 persen dari negara itu harus berhutan. Pemasukan dari ekowisata juga besar dan membebankan biaya harian USD250 setara Rp 3590637 per pengunjung saat musim liburan.

Ibu Kota Bhutan, Thimphu tidak memiliki lampu lalu lintas, penjualan tembakau dilarang, dan televisi hanya diizinkan pada tahun 1999.

Kompetisi panahan, dengan jumlah air limbah lokal yang banyak adalah kegemaran nasional. Lingga yang dilukis di rumah untuk mengusir kejahatan juga merupakan pemandangan umum.

Foto/AFP

Tetapi negara berjuluk "Negeri Naga Guntur" juga memiliki masalah, di antaranya korupsi, kemiskinan di pedesaan, pengangguran kaum muda, dan geng kriminal.

Tshering, yang pernah di Bangladesh, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat, memulai karir politiknya pada 2013, tetapi partainya gagal dalam pemilihan tahun itu.

Setelah kalah, Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck memerintahkannya untuk memimpin tim dokter dan melakukan perjalanan dengan rombongan raja ke desa-desa yang jauh untuk memberikan perawatan medis gratis.

Sekarang sebagai perdana menteri, dia menghabiskan hari Sabtunya dengan merawat pasien yang dirujuk padanya dan Kamis pagi menawarkan saran medis kepada peserta pelatihan dan dokter. Minggu adalah waktu keluarga.

Kembali di kantor perdana menteri, jas lab menggantung di belakang kursinya. Ini, katanya, berfungsi sebagai pengingat janji pemilihannya untuk fokus pada perawatan kesehatan.

Pasien tidak harus membayar langsung untuk mendapat perawatan di Bhutan, tetapi Tshering mengatakan bahwa masih banyak yang harus dilakukan meskipun ada langkah-langkah penting dalam perawatan medis.

Foto/AFP

Negara mengalami peningkatan besar dalam harapan hidup, namun penurunan angka kematian bayi dan penghapusan banyak penyakit menular, jumlah penyakit gaya hidup—termasuk alkoholisme dan diabetes—terus meningkat.

"Kita perlahan-lahan lebih fokus pada perawatan kesehatan sekunder dan tersier," kata Tshering.

Politik Mirip dengan Dokter

Di rumah sakit, pasien Tshering, seorang pria berusia 40 tahun bernama Bumthap yang menjalani operasi kandung kemih selama lima jam, mengatakan kepada AFP bahwa dia senang dengan hasilnya.

"Sekarang saya telah dioperasi oleh perdana menteri, yang dianggap sebagai salah satu dokter terbaik di negeri ini, saya merasa lebih lega," katanya.

Politik, kata perdana menteri, sangat mirip dengan seorang dokter.

"Di rumah sakit saya memindai dan merawat pasien. Di pemerintahan, saya memindai kesehatan kebijakan dan berusaha menjadikannya lebih baik," katanya.

"Saya akan terus melakukan ini sampai saya mati dan saya rindu tidak bisa berada di sini setiap hari," tambahnya.

Tshering sering kali mengendarai mobilnya di sekitar ibu kota Thimphu tanpa sopir.

"Setiap kali saya pergi bekerja pada hari kerja, saya berharap saya bisa belok kiri menuju rumah sakit," katanya.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement