"Karena apa? Ya karena pengawasan itu yang sangat lemah. Napi di dalam bisa menggunakan telepon genggam sesuka hati mereka dengan bantuan sipir," papar Anjan.
Kerusuhan terjadi di Rutan Kelas IIB Siak, Riau, yang menyebabkan bangunan yang ada dibakar napi kemarin. Bahkan, seorang perwira polisi tertembak dalam kerusuhan yang terjadi.
Hingga kini Kepolisian Resor Siak masih memburu sebanyak 15 tahanan dan warga binaan Rumah Tahanan Negara Kelas II B Siak Sri Inderapura yang kabur usai insiden itu.
(Hantoro)