Dia tidak merinci penyebab siklus lima tahunan DBD. Namun berdasarkan data, peningkatan DBD di Bantul melonjak tinggi pada tahun tertentu dan selalu terulang peningkatannya di lima tahun berikutnya. Pada 2016 lalu data DBD mencapai 2.442 kasus. Sementara 2017 mencapai 538 kasus, dan 2018 sampai Oktober mencapai 115 kasus.
Untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah, di antaranya memberikan surat edaran kepada seluruh puskesmas dan rumah sakit tentang kewaspadaan DBD.
“Termasuk penyiapan sarana dan prasarana pemeriksaan dan perawatan bagi penderita di puskesmas, deteksi dini, dan sosialisasi terus kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang ngamuk,” tuturnya.
(Rizka Diputra)