Mudik Gratis untuk Pemudik Bersepeda Motor
Selain itu, Budi menyoroti keselamatan para pemudik yang menggunakan sepeda motor, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 1 juta orang. "Persoalannya kita tahu sepeda motor rentan akan kecelakaan," ungkapnya.
Kerawanannya, lanjut Budi, meningkat saat arus balik. Ketika itu para pemudik cenderung merasa kelelahan.
Peneliti dari MTI, Djoko Setijowarno, menyarankan para pemudik bersepeda motor untuk memanfaatkan program mudik gratis yang disediakan pemerintah atau pihak swasta.
Dengan mengikuti program mudik gratis, pemudik bisa menuju kampung halaman dengan menggunakan bus atau angkutan laut.
"Semakin banyak pemudik sepeda motor menggunakan mudik gratis, semakin banyak pula kecelakaan dapat dicegah," kata Djoko.
Berdasarkan data Korlantas Polri, kecelakaan mudik masih didominasi sepeda motor. Pada 2017, tercatat 2.731 kecelakaan sepeda motor. Pada 2018, jumlahnya kecelakaan sepeda motor menurun menjadi 1.666 kasus, penurunan yang menurut Djoko terjadi karena banyaknya program mudik gratis.
Penumpang Kapal Diperkirakan Meningkat
Seminggu sebelum Lebaran, jumlah pemudik yang menggunakan kapal telah meningkat lebih dari 50 ribu jiwa jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memperkirakan adanya kenaikan penumpang sebanyak lebih dari 80 ribu untuk masa mudik tahun ini.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Kapten Wisnu Handoko menyebut beberapa kapal laut diperbolehkan mengangkut penumpang melebihi kapasitasnya sebanyak maksimal 40 persen.
"Dispensasi hanya diberikan ke kapal-kapal tertentu di trayek padat melalui usulan dari operator kapal ke Direktorat Perkapalan," ujar Wisnu.
Ia menyebut izin hanya diberikan jika kapal tersebut dalam kondisi baik dan memiliki alat-alat keselamatan yang cukup bagi semua penumpang.
Wisnu menambahkan, dispensasi diberikan untuk beberapa kapal, di antaranya 26 kapal yang dioperasikan oleh PT PELNI (Persero), 30 kapal PT ASDP (Persero), dan 12 kapal PT Dharma Lautan Utama.
Sementara peneliti dari MTI, Djoko Setijowarno, menyebut kelebihan kapasitas perlu dikalkulasi secara baik dan diikuti dengan penambahan instrumen keamanan.
"Ketersediaan instrumen navigasi, pelampung, sekoci, dan lain sebagainya dalam suatu kapal harus terpenuhi. Manifes penumpang yang masih ada ketidaksesuaian harus mulai dibenahi," tuturnya.
Ia mengatakan, angkutan laut adalah moda yang paling sering terjadi kecelakaan transportasi, selain angkutan darat, walaupun tidak menimbulkan korban yang cukup besar.
Djoko menyebut kenaikan jumlah penumpang kapal laut terjadi karena harga tiket pesawat yang tinggi.