Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tiba di Patung Kuda, Massa Aksi Dukung MK Putuskan Gugatan Pilpres 2019 Seadil-adilnya

Fahreza Rizky , Jurnalis-Rabu, 26 Juni 2019 |12:54 WIB
Tiba di Patung Kuda, Massa Aksi Dukung MK Putuskan Gugatan Pilpres 2019 Seadil-adilnya
Massa aksi di sekitar Patung Kuda dukung MK putuskan sengketa Pilpres 2019 dengan adil. (Foto : Fahreza Rizky/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan menggelar aksi damai di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Massa tak bisa mendekat ke arah Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) lantaran polisi sudah menutup ruas Jalan Medan Merdeka Barat sejak pagi.

Organisasi yang tergabung dalam gerakan itu ialah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama), Front Pembela Islam (FPI), Alumni 212, beserta eksponen masyarakat lainnya. Koordinator aksi, Abdullah Hemahua, mengatakan pihaknya memberikan support kepada MK untuk memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres dengan benar serta sesuai fakta-fakta hukum yang ada.

"Sekali lagi saya katakan, bukan urusan Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Tapi kalau MK tidak mempertimbangkan fakta-fakta di lapangan dan kemudian mengambil keputusan bertentangan dengan fakta dan keterangan saksi dalam persidangan, berarti ada kebohongan," kata Abdullah di lokasi, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Abdullah menuturkan, jika putusan MK saat ini tidak memperhatikan rasa keadilan, pada Pemilu 2024 mungkin hanya sekitar 50 persen saja yang mengikuti pesta demokrasi. Hal tersebut terjadi karena kepercayaan masyarakat terhadap partai dan elite politik sudah pudar.

Gedung MK dipagari kawat (Harits)

"Saya bayangkan kalau 2024 putusan MK tidak memperhatikan itu maka mungkin hanya 50 persen yang ikut Pemilu 2024. Karena mereka hilang kepercayaan kepada partai, mereka hilang kepercayaan kepada elit politik," tuturnya.

Wakil Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Asep Syarifudin mengatakan aksi kali ini tidak ada kaitannya dengan paslon pilpres tertentu. Namun, ia menegaskan pemimpin terpilih nantinya harus berdasarkan kedaulatan rakyat.

"Yang harus kalah adalah siapapun yang zalim dengan ulama dan kaki tangan asing," tuturnya.


Baca Juga : MK: Majelis Hakim Siap Ucapkan Putusan Sengketa Pilpres Besok

Dia mengungkapkan, PA 212 sudah menyampaikan surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya bahwa hari ini menggelar halalbihalal sekaligus aksi super damai mengawal MK. Oleh karena itu, dirinya tidak sungkan mengajak segenap alumni 212 untuk datang ke Jakarta dalam rangka menjaga kedaulatan rakyat.

"Persidangan di MK terbuka untuk umum. Jadi kalau ada rakyat yang mau hadir boleh tidak? Boleh. Jadi polisi harus kawal, agar tidak ada yang rusuh. Jangan dilarang. Wahai polisi, kami datang kemari bukan demo terhadap Anda, bukan untuk perang dengan polisi, tapi untuk menguatkan MK untuk buat keputusan seadil-adilnya," katanya.


Baca Juga : Belasan Warga Jambi Berangkat ke Jakarta Pantau Sidang Putusan MK

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement