JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan fokus mencermati rekam jejak para calon pimpinan (capim) lembaga antirasuah jilid V yang lolos ke tahap selanjutnya. Integritas dan aspek kepatuhan pelaporan harta kekayaan merupakan poin penting dalam menelusuri rekam jejak para capim KPK.
"Jadi, rekam jejak tentu saja yang dilihat apa yang dilakukan, bagaimana proses kepatuhan para calon-calon saat menjabat di instansi-instansi lain sebelumnya. Dan juga bagaimana record mereka terkait dengan aturan-aturan yang ada dari aspek integritas," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Menurut Febri, poin yang paling krusial dalam melihat rekam jejak para capim KPK yakni soal kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Pelaporan harta kekayaan, disarankan Febri, agar menjadi alat ukur pansel untuk menilai para capim KPK untuk lolos ke tahap selanjutnya.
"Hal yang paling penting adalah kepatuhan pelaporan kekayaan tersebut juga dilihat sebagai alat ukur oleh panitia seleksi," ujarnya.
Tak hanya itu, sambung Febri, pelaporan gratifikasi juga menjadi poin penting yang harus ditelusuri pansel kepada para capim yang lolos uji kompetensi. KPK meminta agar pansel tidak meloloskan capim yang pernah berkompromi soal penerimaan hadiah.

"Kalau ada pihak-pihak tertentu yang menjadi pejabat negara dan kompromistis dengan pemberian pemberian dari pihak lain, Maka kalau ada pihak-pihak yang kompromistis tersebut saya kira itu berarti memiliki problem dari aspek integritas," tutur Febri.
Sekadar informasi, pansel telah mengumumkan 104 nama capim KPK jilid V yang lolos dalam seleksi uji kompetensi. Nantinya, 104 capim KPK yang lolo uji kompetensi akan mengikuti tes psikologi pada Minggu, 28 Juli 2019 di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta Selatan.
Berikut nama 104 capim KPK yang lolos kompetensi :
1. Agung Makbul
2. Agus Santoso
3. Ahmad Drajad
4. Aidir Amin Daud
5. Alexander Marwata
6. Alpi Sahari
7. Anang Iskandar
8. Anatomi Muliawan
9. Antam Novambar
10. Ariastiadi Saleh Herutjakra
11. Asep Rahmat Suwandha
12. Bambang Dayanto Sumarsono
13. Bambang Sri Herwanto
14. Basaria Panjaitan
15. Benedictus Renny See
16. Budhi Kuswanto
17. Boy Salamuddin
18. Cahyo RE Wibowo
19. Chairil Syah
20. Chandra Sulistio Reksoprodjo
21. Dede Farhan Aulawi
22. Dedi Haryadi
23. Dedy Irwansyah Arruanpitu
24. Dharma Pongrekun
25. Djindar Rohani
26. Eddy Hary Susanto
27. Eko Yulianto
28. Endang Kiswara
29. Ferdinand T Andi Lolo
30. Feri Antoni Surbakti
31. Firli Bahuri
32. Firman Zai
33. Fontian Munzil
34. Franky Ariyadi
35. Frans Paulus
36. Fredrik Jacob Pinakunary
37. Fridolin Berek
38. Giri Suprapdiono
39. HD Nixon
40. Harun Al Rasyid
41. Hayidrali
42. Herman Adrian Koedoeboen
43. Hernold Ferry Makawimbang
44. Hulman Siregar
45. I Ketut Puspa Adnyana
46. I Nyoman Wara
47. Ike Edwin
48. Imam Surono
49. Indra Utama
50. Jimmy Muhamad Rifai Gani
51. Jogi Nainggolan
52. Johanis Leatemia
53. Johanis Tanak
54. Johnny Sirait
55. Joko Musdianto
56. Juansih
57. Juit M Lumban Gaol
58. Kharles Simanjuntak
59. Kusnadi Notonegoro
60. Laode Muhammad Syarif
61. Lili Pintauli Siregar
62. Luthfi Jayadi Kurniawan
63. M Jasman Panjaitan
64. Marthen Napang
65. Michael Gatut Awantoro
66. Mochamad Bey Satriadi
67. Muchtazar
68. Muhamad Najib Wahito
69. Muhammad Imdadun Rahmat
70. Mukdan Lubis
71. Nawawi Pomolango
72. Nelson Ambarita
73. Neneng Euis Fatimah
74. Noor Ichwan Ichlas Ria Adha
75. Nurul Ghufron
76. Pahala Nainggolan
77. R Murjiyanto
78. RM Gatot Soemartono
79. Raden Roro Andy Nurvita
80. Ranu Mihardja
81. Rio Zakaria
82. Roby Arya
83. Saipuddin Zahri
84. Sigit Danang Joyo
85. Sigit Herman Binaji
86. Sri Handayani
87.Suedi Husein
88. Sugeng Purnomo
89. Sujanarko
90. Supardi
91. Suparman Marzuki
92. Suwhono
93. Suwito
94. Syarief Hidayat
95. Tahir Musa Luthfi Yazid
96. Teguh Bambang Rustanto
97. Teuku Abdurahman
98. Tohadi
99. Torkis Parlaungan Siregar
100. Wandestarido
101. Wawan Saeful Anwar
102. Yotje Mende
103. Yovianes Mahar
104. Zaki Sierrad.
(Rizka Diputra)