BANGKOK – Indonesia menegaskan bahwa Perhimpunan bangsa-banga Asia Tenggara (ASEAN) tidak mau menjadi tempat sampah untuk negara-negara lain
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan menteri luar negeri negara-negara ASEAN di Bangkok, Thailand pada Rabu (31/8/2019).
“Akhir-akhir ini di ASEAN, kita banyak sekali menerima kontainer yang isinya antara lain adalah sampah-sampah yang di antaranya berupa toxic waste (limbah beracun-red),” kata Menteri Retno dalam pernyataannya.
Baca juga: Sampah Plastik dari Kota Melbourne Berakhir di Batam
Baca juga: Sampah Membuat Filipina dan Kanada Bersitegang
Pada Juni, sampah plastik impor yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ditemukan di Batam. Sampah berasal dari Kota Melbourne, Australia, Perancis, Jerman, Hong Kong, dan Amerika Serikat.
Masalah limbah beracun juga menjadi isu yang membuat ketegangan antara Filipina dan Kanada.
Indonesia, kata Retno menyampaikan beberapa pemimpin dunia juga sudah mulai menyinggung isu mengenai limbah beracun tersebut.
“Oleh karena itu kita perlu sampaikan pesan ke dunia luar mengenai sikap ASEAN terhadap isu limbah beracun ini.”
“Yang indonesia inginkan kita gak mau kawasan ASEAN menjadi tempat bagi pembuangan sampah negara-negara lainnya,” tegas Retno.
(fzy)