Sementara itu, seiring viralnya pemberitaan dugaan pelecehan seksual tersebut, komunitas pemerhati pelecehan seksual di transportasi urban atau perEMPUan, Rika Rosvianti ikut bicara.
Menurutnya, terdapat pergeseran pandangan terkait tindakan pelecehan yang umumnya dialami perempuan pengguna transportasi urban sebagaiman dibuktikan dalam survei yang dilakukan yang dilakukan Komunitas Konsumen Indonesia (KKI).
"Jika dulu tindakan pelecehan itu diasumsikan karena perempuan menggunakan pakaian terbuka, ternyata tidak lagi. Survei membuktikan justru tindakan pelecehan dialami mereka yang menggunakan pakaian tertutup," kata Rika.
Survei oleh KKI menunjukkan berdasarkan risiko keamanan, konsumen perempuan lebih rentan mengalami berbagai tindak kekerasan, pelecehan, kehilangan maupun kecelakaan.
"Kami mengimbau aplikator transportasi online untuk membuat SOP pencegahan penanganan kasus pelecehan seksual, dengan memberikan pelatihan sejak awal mereka direkrut. Kemudian, mereka juga harus membuat sistem notifikasi bila ada pelanggan atau driver yang melakukan pelecehan seksual melalui sistem aplikasinya," pungkasnya.
(Edi Hidayat)