Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BMKG dan Kementerian LHK Pastikan Asap Karhutla Tidak Masuk Wilayah Malaysia

BMKG dan Kementerian LHK Pastikan Asap Karhutla Tidak Masuk Wilayah Malaysia
dok: Kementerian LHK
A
A
A

 Sementara itu untuk hotspot di wilayah Serawak dan Kalimantan Barat, Dwi menjelaskan jika berdasarkan analisis dari citra satelit Himawari dan analisis Geohotspot BMKG, terdeteksi terjadi lonjakan titik panas di Serawak dan Kalimantan Barat pada tanggal 4 September 2019.

Namun demikian meski sempat terjadi penurunan titik panas pada tanggal 8 September 2019 di Serawak, namun meningkat kembali pada tanggal 9 September 2019. Sementara untuk di Kalimantan Barat terjadi penurunan titik panas dari tanggal 8 September 2019 ke 9 September 2019. Artinya jika terjadi asap di wilayah Serawak itu disebabkan oleh lokal hotspot di wilayah Serawak yang ternyata jumlahnya juga meningkat terus beberapa hari terakhir.

 Untuk asap yang berasal dari hotspot di Serawak, Semenanjung Malaysia dan Kalimantan Barat ini diperkirakan terakumulasi di perairan Laut Cina Selatan karena ada dorongan angin dari arah Tenggara ke Barat Laut. Data dan fakta tersebut semakin menjelaskan bahwa tidak terjadi asap lintas batas (transbondary haze) yang berasal dari kejadian Karhutla di Indonesia.

 Terkait hal tersebut, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Ruandha Agung Sugardiman juga menjelaskan bahwa kejadian karhutla yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 masih normal.

"Apa yang terjadi di kita ini merupakan fluktuasi tahunan yang biasa terjadi di Indonesia, ini masih di bawah dari Business As Usual (BAU) yang biasa terjadi di Indonesia. Hal ini karena Pemerintah Indonesia telah merubah paradigma dari pemadaman menjadi pencegahan," ujar Ruandha.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement