JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan 61 Tokoh Papua yang mewakili berbagai kelompok masyarakat di Provinsi Papua maupun Papua Barat pada 10 September 2019. Ini adalah salah satu langkah yang dilakukan secara terbuka oleh Jokowi dalam upaya mendinginkan kekisruhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat, pasca insiden yang terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu.
Alto Labetubun, Analis Konflik dan Konsultan Keamanan mengatakan, langkah ini adalah bagian dari strategi mendengar, dan merangkul orang Papua, dengan tujuan memutuskan rantai stigma yang selama ini dirasakan oleh Orang Papua, yaitu bahwa mereka adalah warga kelas dua di Indonesia.
Baca Juga: Polri Tangkap Pentolan KNBP Mimika Terkait Kerusuhan di Papua
Ada beberapa pejabat tinggi negara yang hadir bersama-sama dengan Jokowi dalam pertemuan itu. Tapi yang menarik adalah kehadiran dan peran yang sangat signifikan yang dilakukan oleh Budi Gunawan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Budi Gunawan, atau yang sering disapa dengan inisial BG ini, bukan hanya berada di samping Jokowi, tapi juga memfasilitasi dan membuka pertemuan tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Dalam konteks pelaksanaan peran, tugas dan fungsi BIN sesuai UU 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara di mana BIN merupakan “alat negara yang menyelenggarakan fungsi intelijen dalam negeri dan luar negeri, yaitu penyelidikan, pengamanan dan penggalangan, yang tujuannya adalah mendeteksi, mengidentifikasi, menilai, menganalisis, menafsirkan, dan menyajikan Intelijen dalam rangka memberikan peringatan dini untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan bentuk dan sifat ancaman yang potensial dan nyata terhadap keselamatan dan eksistensi bangsa dan negara serta peluang yang ada bagi kepentingan dan keamanan nasional”.
Baca Juga: Jokowi Akan Bangun Istana di Papua, Nasdem: Ide yang Sangat Menarik
Maka, apa yang dilakukan oleh BG menunjukkan bagaimana Jokowi bukan hanya menempatkan dirinya sebagai “Single Client” dari BIN, tapi lebih pada bagaimana Jokowi sangat percaya kepada BG dalam mengeksekusi kebijakan-kebijakan Jokowi secara senyap namun cepat dan tepat.